MENCIPTAKAN KARAKTER YANG KUAT

 Cara Menciptakan Karakter yang Kuat Roma 12:12 TB [12] Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!  Paulus, penulis surat kepada Gereja di Roma, sering mendorong para jemaat di Roma di tengah-tengah penganiayaan dan kesulitan yang mereka alami. Paruh pertama surat Paulus mengoreksi beberapa pemikiran mereka, sedangkan paruh kedua berfokus pada karakter dan tindakan mereka. Dalam Roma 12, Paulus mendorong orang-orang percaya untuk menjadikan kasih sebagai motivasi utama mereka dalam melakukan segala hal. Saat kasih menjadi dasar dari diri mereka, maka Tuhan dapat memperbarui dan mengubah setiap bidang kehidupan. Ketika mereka mengizinkan Tuhan untuk mengubah karakter mereka, saat itulah mereka dapat bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa.  Umat Kristiani memiliki pengharapan yang unik di dalam Yesus–kita tahu bahwa Yesus menang atas dosa dan suatu hari akan kembali untuk memperbarui segalanya...

MENIKMATI PERJALANAN

 


Menikmati Perjalanan
 

Segala sesuatu di dunia ini perlu proses. Tapi ketika bicara tentang tujuan hidup, kita cenderung ingin memenuhinya dengan cepat dan mudah. Kita jarang mau bersahabat dengan masa-masa ketika masih kebingungan, mencari tahu, dan berusaha, terlebih lagi ketika harus berhadapan dengan perubahan. 

Mari melihat perjalanan Simon Petrus, murid Yesus. 

Dari pertama kali bertemu Yesus, Yesus memberi Simon nama yang baru yaitu Kefas (Petrus), yang artinya batu karang. Awalnya Petrus bekerja sebagai nelayan, tapi Yesus mengundangnya untuk menjadi penjala manusia. Kemudian, ketika mengikut Yesus bersama murid lainnya, Petrus menerima nubuatan dari Tuhan Yesus, bahwa dia akan menjadi batu karang yang adalah landasan dari gereja-Nya. .

Jika menjadi Petrus, apa yang akan kita pikirkan? Menerima nama baru, menjadi murid dari Sang Juruselamat, menerima nubuatan yang luar biasa; tidakkah kita akan membayangkan betapa mulianya masa depan kita? 

Tapi nyatanya di kemudian hari, orang-orang mau membunuh Yesus. Yesus dan murid-murid-Nya dicari bukan lagi karena orang-orang ingin mendengar pengajaran-Nya, tapi mau menyalibkan Dia. Setelah kejadian itu, Petrus tiga kali menyangkal bahwa dia mengenal Yesus. Namun puji Tuhan, Petrus menerima pengampunan Tuhan dan akhirnya memilih keputusan yang tepat, yaitu tetap setia kepada Yesus. Bahkan setelah Yesus terangkat ke surga, Petrus terus melayani sehingga tujuan Tuhan atas hidupnya pun terpenuhi.

Selama kita terus berjalan bersama Tuhan, pasti kita akan memenuhi tujuan hidup kita, sekalipun perjalanannya tidak selalu mulus, cerah, dan sesuai ekspektasi kita. Perjalanan itu dapat kita nikmati dan hargai lebih lagi kalau kita mengerti dan menerima bahwa, perjalanan itulah yang mengembangkan dan mengasah kemampuan kita untuk hidup dalam iman dan hikmat. Sabarlah mencoba dan janganlah menyerah. Tuhan selalu beserta kita.

Doa

Bapa di surga, aku bersyukur sebab di dalam Engkau, masa depanku dijamin dan dijaga oleh-Mu. Aku percaya, hanya karena aku belum melihat, bukan berarti tujuan hidup itu tidak ada. Ajar aku untuk menikmati dan menghargai proses memenuhi tujuan hidupku, karena aku tidak melaluinya seorang diri, tapi selalu bersama dengan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, amin.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA