MENCIPTAKAN KARAKTER YANG KUAT

 Cara Menciptakan Karakter yang Kuat Roma 12:12 TB [12] Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!  Paulus, penulis surat kepada Gereja di Roma, sering mendorong para jemaat di Roma di tengah-tengah penganiayaan dan kesulitan yang mereka alami. Paruh pertama surat Paulus mengoreksi beberapa pemikiran mereka, sedangkan paruh kedua berfokus pada karakter dan tindakan mereka. Dalam Roma 12, Paulus mendorong orang-orang percaya untuk menjadikan kasih sebagai motivasi utama mereka dalam melakukan segala hal. Saat kasih menjadi dasar dari diri mereka, maka Tuhan dapat memperbarui dan mengubah setiap bidang kehidupan. Ketika mereka mengizinkan Tuhan untuk mengubah karakter mereka, saat itulah mereka dapat bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa.  Umat Kristiani memiliki pengharapan yang unik di dalam Yesus–kita tahu bahwa Yesus menang atas dosa dan suatu hari akan kembali untuk memperbarui segalanya...

MEMILIH TAAT

 


Memilih Taat
 

Yohanes 8:31-32 TB

[31] Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: ”Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku [32] dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” 

Di negara kita, setiap pemakai jalan harus mengikuti rambu maupun aturan sesuai dengan moda transportasinya supaya ada ketentraman di jalan. Oleh sebab itu, ketika ada pejalan kaki maupun pengendara sepeda, mobil, dan lainnya yang tidak mengikuti rambu yang ada, maka kemacetan, kecelakaan, bahkan kematian dapat terjadi. 

Kemerdekaan bukan berarti hidup tanpa batasan. Justru, batasan ada untuk melindungi kemerdekaan yang kita miliki. Oleh sebab itu jika kita pernah bertanya, kenapa Tuhan memberikan kehendak bebas, tapi di saat yang sama juga memberikan perintah-Nya sebagai batasan dalam hidup kita, bukan karena Dia ingin mengekang kita, tetapi justru untuk melindungi kemerdekaan yang kita miliki dan menjaga hidup kita. 

Bayangkan apa jadinya kesehatan kita, kalau kita makan segala sesuatu tanpa batas. Bayangkan apa jadinya keuangan kita, kalau kita membelanjakan gaji yang kita terima sesuka hati. Atau bayangkan akan jadi orang seperti apa nantinya, kalau seorang anak dari kecil tidak pernah belajar sopan santun dan tunduk kepada orangtuanya.

Ketika kita taat kepada Tuhan, bukan berarti kita kehilangan kemerdekaan kita. Tapi kita menyerahkan kemerdekaan kita kepada Tuhan sehingga hidup kita seturut dengan firman-Nya dan tetap di jalan-Nya.

Tuhan mengasihi kita jauh melebihi apa pun; bahkan melebihi pemahaman kita. Di setiap perintah-Nya, percayalah ada rancangan baik yang telah Dia siapkan. Sekalipun kita berada di masa yang sulit dan tidak bisa melihat pekerjaan tangan-Nya, percayalah kepada hati-Nya. Kemerdekaan yang sesungguhnya hanya dapat kita alami ketika kita memilih taat kepada Tuhan dan menjalankan perintah-Nya.

Doa

Bapa di surga, terima kasih untuk kebenaran yang memerdekakan aku. Ajar aku untuk taat dan setia kepada-Mu, ketika melalui musim yang menyenangkan, maupun melalui musim yang sulit. Aku percaya, firman-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan terang bagi jalanku. Dalam nama Tuhan Yesus, amin.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA