MENCIPTAKAN KARAKTER YANG KUAT

 Cara Menciptakan Karakter yang Kuat Roma 12:12 TB [12] Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!  Paulus, penulis surat kepada Gereja di Roma, sering mendorong para jemaat di Roma di tengah-tengah penganiayaan dan kesulitan yang mereka alami. Paruh pertama surat Paulus mengoreksi beberapa pemikiran mereka, sedangkan paruh kedua berfokus pada karakter dan tindakan mereka. Dalam Roma 12, Paulus mendorong orang-orang percaya untuk menjadikan kasih sebagai motivasi utama mereka dalam melakukan segala hal. Saat kasih menjadi dasar dari diri mereka, maka Tuhan dapat memperbarui dan mengubah setiap bidang kehidupan. Ketika mereka mengizinkan Tuhan untuk mengubah karakter mereka, saat itulah mereka dapat bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa.  Umat Kristiani memiliki pengharapan yang unik di dalam Yesus–kita tahu bahwa Yesus menang atas dosa dan suatu hari akan kembali untuk memperbarui segalanya...

TEGUHKANLAH HATIMU UNTUK BERSAKSI

 

Teguhkanlah Hatimu untuk Bersaksi


Kisah Para Rasul 22:30-23:11

Bukan sekali atau dua kali Paulus terancam karena dia bersaksi. Setelah rentetan peristiwa sulit yang dia hadapi, kini ia kembali diadili.

Keingintahuan sang kepala batalion tentang apa yang sebenarnya dituduhkan kepada Paulus membuatnya kembali membawa Paulus ke hadapan Makamah Agama, yang kini personilnya mencakup imam kepala, orang Farisi, dan orang Saduki (22:30).

Dalam ketegaran hati, Paulus menyaksikan bahwa dia tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah, meski itu berbuahkan tamparan dari orang-orang yang berdiri di dekatnya (23:1-2). Tidak mudah memang menyampaikan kebenaran di antara orang-orang yang tidak mau mendengarkan. Sebaik apa pun kebenaran itu dinyatakan, mereka hanya akan mendengar apa yang mau mereka dengar.

Keteguhan Paulus terlihat dari jawaban demi jawaban yang dia lontarkan (23:3-6). Dia tidak tergoyahkan oleh apa yang orang lain pikirkan atau ucapkan, bagiannya adalah menyatakan kebenaran yang dia terima dari Allah dan yang dia pegang.

Kekacauan yang terjadi karena perbedaan pandangan dan pertengkaran menjadi kesempatan bagi Paulus untuk dibawa kembali ke markas dan keluar dari segala keributan (23:7-10). Ada banyak orang yang mengelilinginya dengan tuduhan, tetapi pada akhirnya Tuhan sendiri yang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya, "Teguhkan hatimu" (23:11).

Dunia mungkin menghakimi dan menolak kita. Namun, jika Tuhan berada di sisi kita, tidak ada yang perlu ditakutkan untuk meneruskan langkah kita. Layaknya Paulus yang diteguhkan untuk bersaksi di Yerusalem dan juga bersaksi di Roma, kita pun diteguhkan untuk bersaksi dan terus bersaksi di mana pun kita tinggal, bekerja, dan melayani.

Peneguhan itu berlaku bagi setiap orang percaya. Jika kemarin Tuhan memampukan kita untuk melewati tantangan, maka hari ini dan besok pun Tuhan pasti akan memampukan kita untuk menghadapi segala tantangan hidup ini. Hal yang penting bagi kita adalah tetap teguh hati untuk terus berdiri di sisi di mana Tuhan berada. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA