MENCIPTAKAN KARAKTER YANG KUAT

 Cara Menciptakan Karakter yang Kuat Roma 12:12 TB [12] Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!  Paulus, penulis surat kepada Gereja di Roma, sering mendorong para jemaat di Roma di tengah-tengah penganiayaan dan kesulitan yang mereka alami. Paruh pertama surat Paulus mengoreksi beberapa pemikiran mereka, sedangkan paruh kedua berfokus pada karakter dan tindakan mereka. Dalam Roma 12, Paulus mendorong orang-orang percaya untuk menjadikan kasih sebagai motivasi utama mereka dalam melakukan segala hal. Saat kasih menjadi dasar dari diri mereka, maka Tuhan dapat memperbarui dan mengubah setiap bidang kehidupan. Ketika mereka mengizinkan Tuhan untuk mengubah karakter mereka, saat itulah mereka dapat bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa.  Umat Kristiani memiliki pengharapan yang unik di dalam Yesus–kita tahu bahwa Yesus menang atas dosa dan suatu hari akan kembali untuk memperbarui segalanya...

JANJI ROH KUDUS



 JANJI ROH KUDUS

Lukas 24:49 TSI

[49] Dan kepada kalian Aku akan mengutus Penolong yang sudah dijanjikan Bapa-Ku. Tinggallah di kota ini sampai Allah memperlengkapi kalian dengan kuasa dari surga.”

Pernahkah saudara dijanjikan sesuatu oleh Orang Tuamu? Mungkin akhir Minggu dijanjikan untuk dibawa pergi jalan-jalan, atau dibelikan mainan yang sudah lama saudara mau? Coba bayangkan perasaan menantikan janji itu. Pasti ada rasa kegembiraan tersendiri bukan? Saya mencoba membayangkan seberapa gembira dan semangatnya para rasul ketika Yesus menjanjikan tentang baptisan Roh Kudus yang akan datang.

Setiap orang percaya yang sudah lahir baru, maka keselamatan mereka dimeteraikan oleh Roh Kudus dalam diri mereka (Ef. 1:13). Tetapi bukan ini yang dimaksud oleh Yesus dalam kitab Kisah Para Rasul ini, tetapi sebuah momen dimana orang percaya dikuasai dan diberdayakan oleh Roh Kudus untuk melayani dengan sebuah kekuatan yang ilahi. Para murid diminta untuk menantikan baptisan Roh Kudus ini untuk menyelesaikan Amanat Agung yang diberikan oleh Tuhan Yesus. Coba kita renungkan, apakah hari ini kita memiliki Janji Bapa itu dalam hidup kita? Apakah kita masih bersemangat di dalam bersaksi dan memberitakan kabar baik itu?

Bagaimana cara kita menerima Janji Bapa itu? Ayat 14 mengatakan bahwa para rasul semua “bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama.” Bapa menjanjikan, tetapi ada bagian tanggung jawab manusia untuk meresponi janji itu dengan penyerahan diri kepada kehendak Allah lewat doa secara bersama-sama. Maukah kita menerima janji itu?

Doa : Bapa, terima kasih untuk janji yang Engkau berikan kepada kami orang percaya. Saya ingin mengalami janji itu, ketika Roh Kudus memenuhi hati dan hidup saya dengan urapan yang baru. Saya mau mengalami kepenuhan Roh Kudus untuk menjadi alat dalam kerajaan-Mu. Penuhilah saya ya Roh Kudus, hambamu ini siap. Amin!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA