JANJI ROH KUDUS

Gambar
  JANJI ROH KUDUS Lukas 24:49 TSI [49] Dan kepada kalian Aku akan mengutus Penolong yang sudah dijanjikan Bapa-Ku. Tinggallah di kota ini sampai Allah memperlengkapi kalian dengan kuasa dari surga.” Pernahkah saudara dijanjikan sesuatu oleh Orang Tuamu? Mungkin akhir Minggu dijanjikan untuk dibawa pergi jalan-jalan, atau dibelikan mainan yang sudah lama saudara mau? Coba bayangkan perasaan menantikan janji itu. Pasti ada rasa kegembiraan tersendiri bukan? Saya mencoba membayangkan seberapa gembira dan semangatnya para rasul ketika Yesus menjanjikan tentang baptisan Roh Kudus yang akan datang. Setiap orang percaya yang sudah lahir baru, maka keselamatan mereka dimeteraikan oleh Roh Kudus dalam diri mereka (Ef. 1:13). Tetapi bukan ini yang dimaksud oleh Yesus dalam kitab Kisah Para Rasul ini, tetapi sebuah momen dimana orang percaya dikuasai dan diberdayakan oleh Roh Kudus untuk melayani dengan sebuah kekuatan yang ilahi. Para murid diminta untuk menantikan baptisan Roh Kudus ini unt...

AKU DAN SESAMA



Aku dan Sesama

1 Petrus 4:7-11 TB

[7] Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. [8]  Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. [9] Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut. [10] Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. [11] Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.  

Kita lebih nyaman melayani waktu kita merasa kita punya banyak. Banyak uang, banyak waktu, banyak tenaga, banyak ide, banyak kemampuan. Sebaliknya kalau kita merasa kita punya sedikit; memberikan yang sedikit ini terasa berat dan menantang. Ketika melihat musim kita “sedang tidak melimpah”, kita lalu mengambil kesimpulan bahwa kita tidak dapat lagi melayani.

Tapi tahukah bahwa Tuhan tidak menilai jumlah ataupun menimbang ukuran pemberian kita ketika melayani? Jauh dari itu, Tuhan justru melihat apakah ada kasih di hati kita.

Mendukung teman yang sedang sakit, mengantar keluarga yang harus bekerja ke luar kota, menggunakan talenta untuk proyek yang berdampak bagi hidup banyak orang, bertahan lebih lama dalam doa untuk orang terdekat yang sedang bergumul, mengajar anak-anak kita dalam firman Tuhan–apa pun bentuk dan area pelayanannya, Tuhan sudah lebih dulu mengaruniakan kepada kita masing-masing sebuah kekuatan agar kita bisa melayani orang lain.

Kita perlu menyadari karunia dari Tuhan, supaya kita tidak melayani dengan kekuatan diri sendiri.

Ada kehidupan yang mau Dia sentuh melalui pelayanan kita. Tuhan ingin kita, anak-anak-Nya, saling membangun dalam iman, melayani dalam kasih, dan mendewasakan dalam karakter. Sebagai bagian dari tubuh Kristus, kita ibarat anggota tubuh yang saling berbeda tetapi masing-masing pasti memiliki kontribusi bagi yang lainnya.

Bersama Tuhan, tidak ada musim yang lebih ataupun kurang tepat untuk kita bisa melayani sesama. Karena Tuhan atas segala musim, yang menjadi kekuatan dan sumber kita.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

PERJUANGAN