JANJI ROH KUDUS

Gambar
  JANJI ROH KUDUS Lukas 24:49 TSI [49] Dan kepada kalian Aku akan mengutus Penolong yang sudah dijanjikan Bapa-Ku. Tinggallah di kota ini sampai Allah memperlengkapi kalian dengan kuasa dari surga.” Pernahkah saudara dijanjikan sesuatu oleh Orang Tuamu? Mungkin akhir Minggu dijanjikan untuk dibawa pergi jalan-jalan, atau dibelikan mainan yang sudah lama saudara mau? Coba bayangkan perasaan menantikan janji itu. Pasti ada rasa kegembiraan tersendiri bukan? Saya mencoba membayangkan seberapa gembira dan semangatnya para rasul ketika Yesus menjanjikan tentang baptisan Roh Kudus yang akan datang. Setiap orang percaya yang sudah lahir baru, maka keselamatan mereka dimeteraikan oleh Roh Kudus dalam diri mereka (Ef. 1:13). Tetapi bukan ini yang dimaksud oleh Yesus dalam kitab Kisah Para Rasul ini, tetapi sebuah momen dimana orang percaya dikuasai dan diberdayakan oleh Roh Kudus untuk melayani dengan sebuah kekuatan yang ilahi. Para murid diminta untuk menantikan baptisan Roh Kudus ini unt...

MENGIKUTI SEKAM

 


Mengikuti Sekam

Yakobus 1:22 TB

[22] Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. 

Menurut legenda yang dikisahkan rabi-rabi Yahudi, ketika Yusuf menjadi perdana menteri di Mesir saat dilanda kelaparan, ia membuang sekam dari lumbung-lumbung persediaan ke Sungai Nil. Sekam itu akan berjalan untuk mengikuti aliran sungai sehingga penduduk yang tinggal di di daerah hilir dapat melihatnya. Ketika melihat sekam yang mengambang itu, mereka yakin bahwa ada gandum di suatu tempat. Mereka bisa pergi ke arah hulu untuk mencari sumber sekam itu. Dan di sana, mereka bisa mendapati persediaan gandum yang berlimpah untuk mengatasi kelaparan mereka. 

Adanya sekam tersebut menunjukkan adanya persediaan gandum di suatu tempat. Demikian juga dengan Alkitab. Alkitab merupakan firman Allah yang tertulis. Keberadaannya juga berguna sebagai petunjuk untuk memenuhi kebutuhan rohani kita. Namun, kita sering memperlakukan Alkitab itu sebagai tujuan akhir. Kita merasa puas jika telah membaca Alkitab dan melengkapinya dengan membaca renungan dan buku-buku rohani. Kita puas dengan giat mengikuti kelompok pendalaman Alkitab dan mendengarkan khotbah setiap Minggu. Kita puas karena kita sudah merasa tahu akan Alkitab. 

Semua kegiatan yang berhubungan dengan Alkitab di atas itu memang sangat perlu dan penting. Namun itu barulah sekamnya saja. Melakukan semuanya itu dengan rajin belum cukup jika kita ingin mendapatkan manfaat firman Allah yang sesungguhnya. Membaca, mendengar, dan mempelajari Alkitab adalah langkah awal. Langkah awal ini hanya akan menambah pengetahuan kita akan Alkitab. Apa yang kita baca, dengar, dan pelajari itu akan berdaya guna jika kita mau dengan rela menaatinya dan melakukannya dalam hidup sehari-hari. Alkitab yang kita ketahui itu akan mengubah diri kita dari waktu ke waktu saat kita melakukannya. Tahu saja tidak akan mengubah apa pun. Melakukannya akan mengubah banyak hal. Itulah persediaan gandum yang melimpah bagi kita.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

PERJUANGAN