MENCIPTAKAN KARAKTER YANG KUAT

 Cara Menciptakan Karakter yang Kuat Roma 12:12 TB [12] Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!  Paulus, penulis surat kepada Gereja di Roma, sering mendorong para jemaat di Roma di tengah-tengah penganiayaan dan kesulitan yang mereka alami. Paruh pertama surat Paulus mengoreksi beberapa pemikiran mereka, sedangkan paruh kedua berfokus pada karakter dan tindakan mereka. Dalam Roma 12, Paulus mendorong orang-orang percaya untuk menjadikan kasih sebagai motivasi utama mereka dalam melakukan segala hal. Saat kasih menjadi dasar dari diri mereka, maka Tuhan dapat memperbarui dan mengubah setiap bidang kehidupan. Ketika mereka mengizinkan Tuhan untuk mengubah karakter mereka, saat itulah mereka dapat bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa.  Umat Kristiani memiliki pengharapan yang unik di dalam Yesus–kita tahu bahwa Yesus menang atas dosa dan suatu hari akan kembali untuk memperbarui segalanya...

KANAK-KANAK VS DEWASA

 


Kanak-Kanak vs Dewasa

1 Korintus 13:11 TB

[11] Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. 

Kanak-kanak bukannya masa tanpa masalah. Mereka biasa menghadapi masalah dengan menangis. Jarang ada anak kecil yang tidak menangis ketika jatuh, baik terluka maupun tidak. Saat didisiplin karena tidak taat atau nakal, biasanya dia juga menangis. Saat ada masalah dengan teman di taman bermainnya, ia pun menangis. Menangis dianggap menjadi solusi dari semua masalah yang mereka hadapi. Itulah ciri khas masa kanak-kanak yang kita semua alami.

Orang dewasa tentunya tidak demikian. Tidak semua masalah dihadapi dengan menangis. Kita tahu kapan perlu menangis dan kapan kita harus menghadapinya. 

Demikian juga dalam hal rohani. Kanak-kanak rohani tentunya akan berpikir, bersikap, dan berlaku seperti kanak-kanak. Karena masih kanak-kanak, banyak hal yang membuatnya lebih mengikuti perasaannya, cengeng, emosional, dan lain-lain. Keluarga akan menghadapi banyak masalah jika suami dan istri ada yang masih kanak-kanak. Gereja akan banyak menghadapi kesulitan tatkala banyak dari anggota jemaatnya ternyata masih kanak-kanak meskipun telah bertahun-tahun berjemaat. Karena itu, Tuhan ingin kita bertumbuh, secara jasmani dan secara rohani. Pertumbuhan jasmani terjadi secara otomatis seiring waktu. Namun, pertumbuhan pola pikir dan rohani perlu upaya keras dari orang percaya seumur hidupnya. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA