JANJI ROH KUDUS

Gambar
  JANJI ROH KUDUS Lukas 24:49 TSI [49] Dan kepada kalian Aku akan mengutus Penolong yang sudah dijanjikan Bapa-Ku. Tinggallah di kota ini sampai Allah memperlengkapi kalian dengan kuasa dari surga.” Pernahkah saudara dijanjikan sesuatu oleh Orang Tuamu? Mungkin akhir Minggu dijanjikan untuk dibawa pergi jalan-jalan, atau dibelikan mainan yang sudah lama saudara mau? Coba bayangkan perasaan menantikan janji itu. Pasti ada rasa kegembiraan tersendiri bukan? Saya mencoba membayangkan seberapa gembira dan semangatnya para rasul ketika Yesus menjanjikan tentang baptisan Roh Kudus yang akan datang. Setiap orang percaya yang sudah lahir baru, maka keselamatan mereka dimeteraikan oleh Roh Kudus dalam diri mereka (Ef. 1:13). Tetapi bukan ini yang dimaksud oleh Yesus dalam kitab Kisah Para Rasul ini, tetapi sebuah momen dimana orang percaya dikuasai dan diberdayakan oleh Roh Kudus untuk melayani dengan sebuah kekuatan yang ilahi. Para murid diminta untuk menantikan baptisan Roh Kudus ini unt...

KELAPARAN ROHANI

 


Kelaparan Rohani

Yesaya 55:1-2 TB
[1]  Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! [2] Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.

Anda selalu bisa tahu saat selera makan berubah, karena ini akan menghasilkan sesuatu yang berbeda. Jika nafsu makan kita berubah dari hal-hal Ilahi menjadi hal-hal duniawi, kelaparan itu akan menghasilkan hal-hal duniawi. Sebaliknya, jika selera makan kita berubah dari hal-hal duniawi menjadi hal-hal ilahi, kelaparan itu akan menghasilkan hal-hal ilahi.

Apa yang dihasilkan hidup Anda hari ini? Apa saja hal-hal yang muncul dari perjalanan, ucapan, tindakan, dorongan, dan keinginan Anda dari hari-ke-hari? Jika Anda utamanya menghasilkan hal-hal duniawi, selera makan Anda telah berubah dari hal-hal Rohani menjadi hal-hal duniawi. Jika Anda utamanya menghasilkan hal-hal Rohani, selera makan Anda telah berubah dari hal-hal duniawi menjadi hal-hal Rohani.

Jika selera makan saya adalah untuk hal-hal seperti membaca Alkitab, berdoa, dan beribadah, baik secara pribadi maupun berkelompok, maka saya memiliki kelaparan yang tepat. Namun, jika saya tidak memiliki selera terhadap hal-hal ini, kelaparan saya tidaklah tepat.

Mari kita lihat apa yang Alkitab katakan tentang kelaparan. Dalam Yohanes 6:25-70, Yesus menyebut Dirinya sebagai Roti Hidup. Apa artinya? Para murid juga kebingungan. Yesus menyebut Dirinya sebagai sumber gizi rohani kita. Dia mengatakan pada kita bahwa ketika kita merasa lapar, secara rohani, kita bisa datang kepada-Nya dan menjadi kenyang.

Dalam Yesaya 55:1-2, kita melihat perumpamaan ini dipakai kembali. Orang yang haus dan lapar tapi tidak memiliki uang diberitahukan bahwa mereka dapat minum dan makan. Jika mereka tidak punya uang, bagaimana mungkin? Kehausan dan kelaparan mereka adalah jenis rohani – dan Kerajaan Allah tidak memungut bayaran!

Kita perlu mendapatkan kembali kelaparan kita akan roti rohani. Kita memerlukan selera makan untuk hal-hal ilahi. Kita perlu membuang keinginan dipuaskan dengan hal-hal duniawi. Kita perlu untuk merindukan makanan dari Firman, dari doa, dan dari ibadah. Perut kita perlu berbunyi merindukan akan hadirat-Nya. Ketika kita melakukannya, jiwa kita akan dipuaskan, dan hidup kita akan berubah.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

PERJUANGAN