MENCIPTAKAN KARAKTER YANG KUAT

 Cara Menciptakan Karakter yang Kuat Roma 12:12 TB [12] Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!  Paulus, penulis surat kepada Gereja di Roma, sering mendorong para jemaat di Roma di tengah-tengah penganiayaan dan kesulitan yang mereka alami. Paruh pertama surat Paulus mengoreksi beberapa pemikiran mereka, sedangkan paruh kedua berfokus pada karakter dan tindakan mereka. Dalam Roma 12, Paulus mendorong orang-orang percaya untuk menjadikan kasih sebagai motivasi utama mereka dalam melakukan segala hal. Saat kasih menjadi dasar dari diri mereka, maka Tuhan dapat memperbarui dan mengubah setiap bidang kehidupan. Ketika mereka mengizinkan Tuhan untuk mengubah karakter mereka, saat itulah mereka dapat bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa.  Umat Kristiani memiliki pengharapan yang unik di dalam Yesus–kita tahu bahwa Yesus menang atas dosa dan suatu hari akan kembali untuk memperbarui segalanya...

KASIH KARUNIA

 


Bagaimana Kasih Karunia Mengubah Segalanya

1 Timotius 1:12-14 TB

[12] Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku – [13]  aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. [14] Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. 

Hidup kita tidak memiliki harapan di luar Tuhan. Kita dilahirkan dengan sifat kedagingan dan terus memilih jalan yang salah di sepanjang hidup kita. Hukuman bagi dosa adalah maut dan terpisah selamanya dari Allah. Tidak seorang pun menjadi pengecualian dari kebenaran alkitabiah ini. Dan tidak ada satupun yang kita dapat lakukan untuk mengubah situasi ini.

Memasuki kasih karunia Allah, kemurahan-Nya yang tidak layak kita terima ditujukan kepada kita. Kita tidak dapat melakukan apapun untuk mendapatkannya. Ia memberkati kita seturut dengan kebaikan-Nya, di luar apapun yang kita telah perbuat.

Pikirkan tentang rasul Paulus, yang awalnya bermaksud untuk menganiaya siapapun yang mengakui nama Yesus. Ia memainkan peran penting dalam kekejaman brutal yang ditujukan kepada orang Kristen dan, dalam bahasanya sendiri, ia adalah orang yang paling berdosa (I Timotius 1:15). Tak satupun yang ia lakukan layak untuk mendapatkan kasih Allah.

Kasih karunia ilahi menuntun sang Maha Kuasa untuk menjangkau dan mengampuni si fanatik penuh kebencian ini yang menghujat nama Yesus. Dengan kasih, Tuhan mengubahnya menjadi orang yang mendedikasikan dirinya untuk memberitakan pesan Injil. Kehidupan Paulus mengilustrasikan kasih karunia dengan begitu indah.

Kita tidak dapat melakukan cukup perbuatan baik untuk mendapatkan akses ke surga. Keselamatan hanya mungkin terjadi oleh karena kasih karunia, bahwa Kristus mati di kayu salib. Dia yang menanggung hukuman dosa kita layak mendapatkan semua pujian atas penebusan kita.

Kematian Yesus menghapus dosa seluruh dunia. Tidak ada dosa yang terlalu besar bagi-Nya untuk diampuni. Kita tidak dapat menambahkan apapun pada tindakan penebusan-Nya; yang kita dapat lakukan hanyalah menerima karunia yang cuma-cuma ini. Bila kita percaya kepada Kristus sebagai Juruselamat, Allah akan menyelamatkan kita, menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya untuk selamanya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA