MENCIPTAKAN KARAKTER YANG KUAT

 Cara Menciptakan Karakter yang Kuat Roma 12:12 TB [12] Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!  Paulus, penulis surat kepada Gereja di Roma, sering mendorong para jemaat di Roma di tengah-tengah penganiayaan dan kesulitan yang mereka alami. Paruh pertama surat Paulus mengoreksi beberapa pemikiran mereka, sedangkan paruh kedua berfokus pada karakter dan tindakan mereka. Dalam Roma 12, Paulus mendorong orang-orang percaya untuk menjadikan kasih sebagai motivasi utama mereka dalam melakukan segala hal. Saat kasih menjadi dasar dari diri mereka, maka Tuhan dapat memperbarui dan mengubah setiap bidang kehidupan. Ketika mereka mengizinkan Tuhan untuk mengubah karakter mereka, saat itulah mereka dapat bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa.  Umat Kristiani memiliki pengharapan yang unik di dalam Yesus–kita tahu bahwa Yesus menang atas dosa dan suatu hari akan kembali untuk memperbarui segalanya...

LEBIH KUAT KETIKA KITA BERSAMA



 Lebih Kuat Ketika Kita Bersama 

Tuhan memiliki rencana yang mulia bagi kita semua sejak awal penciptaan. Sebelum kita semua lahir, Dia sudah memiliki visi bahwa kita akan beranak cucu, bertambah banyak, memenuhi bumi, bahkan menaklukkan dan berkuasa atasnya (Kejadian 1:28). 

Menariknya sewaktu Tuhan menciptakan, Tuhan juga mengevaluasi kembali apa yang Dia ciptakan. Dia melihat apa yang baik dan apa yang tidak baik. Hanya satu kali Tuhan menyatakan apa yang tidak baik ketika Dia menciptakan, yaitu ketika Dia melihat manusia seorang diri. Artinya, memenuhi tujuan mulia yang sudah dipersiapkan bagi kita bukanlah dengan jalan one-man-show, atau satu orang melakukan segala-galanya, tetapi kita perlu penolong; orang lain, yang sepadan, yang bersama-sama dengan kita menaklukkan dan menguasai bumi.

Kita juga bisa melihat pentingnya berinvestasi dalam komunitas dari apa yang telah Yesus jalani. 

Yesus adalah anak Allah. Yesus berkuasa. Yesus bisa melakukan mukjizat. Dia bisa saja memenuhi tujuan hidup-Nya seorang diri sebab Dia tidak kekurangan apa pun. Tetapi Dia memilih untuk berjalan bersama 12 orang yang dipilih-Nya menjadi murid-murid-Nya. Dua belas orang itu bukan manusia sempurna, mereka pernah melakukan kesalahan. Ada yang pernah meragukan Yesus, ada yang mengkhianati Yesus, ada yang menyangkal Yesus, dan cukup sering Yesus menegur mereka karena mereka bersikap kurang percaya. 

Tapi karena cinta kasih Yesus untuk terus mengajar dan berinvestasi dalam kehidupan murid-murid-Nya, berita keselamatan seperti rantai yang terus berlanjut dari zaman ke zaman, membuat kita semua hari ini bisa mengenal Tuhan dan hidup sebagai ciptaan baru. 

Memenuhi tujuan mulia Tuhan atas kita tidak bisa kita lakukan seorang diri. Kita perlu orang lain, maka baik jika kita memberikan diri tertanam dan membangun komunitas kita. Setiap nasehat, arahan, dan petunjuk yang kita bagikan kepada sesama saudara seiman bisa membantu, mengevaluasi, dan terus menjaga kita selama kita menjalani tujuan hidup kita. Kita lebih kuat ketika kita bersama. 

Doa

Bapa di surga, aku bersyukur buat keluarga, teman-teman, dan komunitas yang Engkau tempatkan di dekatku. Dalam menjalankan tujuan hidupku, aku mau memberi ruang agar orang lain bisa turut berkontribusi, dan di saat yang sama, aku ingin juga berkontribusi dalam kehidupan orang lain. Sebelum aku membagikan kasih-Mu kepada orang-orang yang di luar sana, biar aku terlebih dahulu membagikan kasih-Mu kepada orang-orang terdekatku. Hanya nama-Mu yang dimuliakan. Dalam nama Tuhan Yesus, amin.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA