JANJI ROH KUDUS

Gambar
  JANJI ROH KUDUS Lukas 24:49 TSI [49] Dan kepada kalian Aku akan mengutus Penolong yang sudah dijanjikan Bapa-Ku. Tinggallah di kota ini sampai Allah memperlengkapi kalian dengan kuasa dari surga.” Pernahkah saudara dijanjikan sesuatu oleh Orang Tuamu? Mungkin akhir Minggu dijanjikan untuk dibawa pergi jalan-jalan, atau dibelikan mainan yang sudah lama saudara mau? Coba bayangkan perasaan menantikan janji itu. Pasti ada rasa kegembiraan tersendiri bukan? Saya mencoba membayangkan seberapa gembira dan semangatnya para rasul ketika Yesus menjanjikan tentang baptisan Roh Kudus yang akan datang. Setiap orang percaya yang sudah lahir baru, maka keselamatan mereka dimeteraikan oleh Roh Kudus dalam diri mereka (Ef. 1:13). Tetapi bukan ini yang dimaksud oleh Yesus dalam kitab Kisah Para Rasul ini, tetapi sebuah momen dimana orang percaya dikuasai dan diberdayakan oleh Roh Kudus untuk melayani dengan sebuah kekuatan yang ilahi. Para murid diminta untuk menantikan baptisan Roh Kudus ini unt...

TAAT TANPA SYARAT



Taat Tanpa Syarat

Pernahkah Anda mendengar lima bahasa kasih yang disampaikan oleh Dr. Gary Chapman? Menurut Dr. Chapman, bahasa kasih adalah cara seseorang mengungkapkan dan menerima kasih sayang. Setiap orang memiliki bahasa kasih dengan urutan yang berbeda, contoh bahasa kasih yaitu: kata-kata afirmasi, menghabiskan waktu bersama, memberi hadiah, melayani, dan sentuhan fisik. Jika kita mengungkapkan kasih dengan bahasa yang relevan dengan orang tersebut, maka orang itu dapat merasakan kasih sayang kita.

Di dunia, bahasa kasih sesama manusia tidak sempurna. Bapa kita di surga adalah Pribadi yang mengasihi kita secara penuh, tidak setengah-setengah, dan sempurna. Oleh karena begitu besar kasih-Nya bagi dunia, Ia memberikan Putra-Nya Yesus untuk menebus kita dari dosa dan hidup yang fana. Oleh sebab itu, hidup dalam ketaatan adalah salah satu bahasa kasih terbaik yang kita berikan karena kita mengasihi Tuhan.

Kejadian 4:2-12 mencatat kisah Kain dan Habel, kakak beradik yang merupakan anak dari Adam dan Hawa. Keduanya memberikan persembahan kepada Tuhan. Kain memberikan sebagian hasil tanah, dan Habel memberikan anak sulung kambing dombanya. Tuhan mengindahkan persembahan Habel. Mengetahui hal ini, Kain marah kepada Tuhan dan Tuhan pun menegur dia. Sayangnya Kain tidak mendengarkan teguran Tuhan, ketidaktaatan Kain dia cerminkan melalui kemarahannya dan dia membunuh adiknya sendiri. Memberi persembahan kepada Tuhan adalah hal yang baik, tapi hati yang sepenuhnya taat adalah hal terutama yang dilihat Tuhan.

Suatu hari ketaatan kita akan diuji waktu menghadapi masalah dalam pekerjaan, hubungan, rumah tangga, bahkan pelayanan. Waktu ada kesempatan untuk melanggar; waktu dalam kesesakan dan ketidakpastian; waktu ada jalan pintas yang ditawarkan; waktu ada alasan untuk meragukan kehadiran Tuhan—apakah kita tetap memilih taat sepenuhnya kepada-Nya? Di ujung setiap musim kehidupan, kita sendiri dan orang lain akan menikmati buah manis jika kita terus berjalan dalam ketaatan. Bukankah hidup kita saat ini adalah buah manis dari ketaatan Yesus kepada kehendak Bapa-Nya sampai mati di kayu salib? 

Ketika beribadah, Tuhan tidak mau kita sekedar melakukan rutinitas agamawi, tetapi Dia ingin hati yang mengenal-Nya dan taat kepada perintah-Nya; ketaatan yang keluar dari kesadaran, rasa hormat, dan kasih yang tulus karena kita mengasihi Tuhan. Dia itu baik dan rancangan-Nya bagi hidup kita hanyalah rancangan yang baik. Taat sepenuhnya kepada Tuhan adalah pilihan terbaik yang bisa kita buat selama kita hidup.

Renungkan

Ambil waktu sejenak dan minta Tuhan menunjukkan hati Anda kepada Anda. Adakah ketidaktaatan yang selama ini Anda lakukan? Minta pengampunan kepada Tuhan jika ada dan minta Tuhan menuntun Anda untuk memilih taat. Roh Kudus ada bersama Anda dan akan memampukan Anda.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

PERJUANGAN