PERJALANAN BERSAMA TUHAN

 Perjalanan Bersama Tuhan Mazmur 84:6 TB [6] Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! Mengikuti Tuhan adalah sebuah perjalanan.  Hal ini bukanlah keputusan yang hanya dilakukan satu kali. Ini merupakan ziarah seumur hidup, jalan yang harus ditempuh hari demi hari dalam percaya, perubahan, dan kesetiaan. Mazmur 84 menggambarkan sebuah gambar yang indah mengenai para peziarah yang hatinya telah ditetapkan untuk sampai ke tempat kediaman Allah. Mereka diberkati, bukan hanya karena jalan yang mereka tempuh mudah, namun karena kekuatan mereka berasal dari-Nya.  Jika kekuatan kita datang dari diri kita sendiri, kita tidak akan mampu untuk berjalan terlalu jauh. Hidup ini membawa tantangan-tantangan: musim yang kering, mendaki tanjakan, dan rute yang tidak terduga. Jika kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, kita akan menjadi mudah lelah dan patah semangat.  Namun, ketika kekuatan kita ada dalam Tuhan, perjalanan kita...

TAAT TANPA SYARAT



Taat Tanpa Syarat

Pernahkah Anda mendengar lima bahasa kasih yang disampaikan oleh Dr. Gary Chapman? Menurut Dr. Chapman, bahasa kasih adalah cara seseorang mengungkapkan dan menerima kasih sayang. Setiap orang memiliki bahasa kasih dengan urutan yang berbeda, contoh bahasa kasih yaitu: kata-kata afirmasi, menghabiskan waktu bersama, memberi hadiah, melayani, dan sentuhan fisik. Jika kita mengungkapkan kasih dengan bahasa yang relevan dengan orang tersebut, maka orang itu dapat merasakan kasih sayang kita.

Di dunia, bahasa kasih sesama manusia tidak sempurna. Bapa kita di surga adalah Pribadi yang mengasihi kita secara penuh, tidak setengah-setengah, dan sempurna. Oleh karena begitu besar kasih-Nya bagi dunia, Ia memberikan Putra-Nya Yesus untuk menebus kita dari dosa dan hidup yang fana. Oleh sebab itu, hidup dalam ketaatan adalah salah satu bahasa kasih terbaik yang kita berikan karena kita mengasihi Tuhan.

Kejadian 4:2-12 mencatat kisah Kain dan Habel, kakak beradik yang merupakan anak dari Adam dan Hawa. Keduanya memberikan persembahan kepada Tuhan. Kain memberikan sebagian hasil tanah, dan Habel memberikan anak sulung kambing dombanya. Tuhan mengindahkan persembahan Habel. Mengetahui hal ini, Kain marah kepada Tuhan dan Tuhan pun menegur dia. Sayangnya Kain tidak mendengarkan teguran Tuhan, ketidaktaatan Kain dia cerminkan melalui kemarahannya dan dia membunuh adiknya sendiri. Memberi persembahan kepada Tuhan adalah hal yang baik, tapi hati yang sepenuhnya taat adalah hal terutama yang dilihat Tuhan.

Suatu hari ketaatan kita akan diuji waktu menghadapi masalah dalam pekerjaan, hubungan, rumah tangga, bahkan pelayanan. Waktu ada kesempatan untuk melanggar; waktu dalam kesesakan dan ketidakpastian; waktu ada jalan pintas yang ditawarkan; waktu ada alasan untuk meragukan kehadiran Tuhan—apakah kita tetap memilih taat sepenuhnya kepada-Nya? Di ujung setiap musim kehidupan, kita sendiri dan orang lain akan menikmati buah manis jika kita terus berjalan dalam ketaatan. Bukankah hidup kita saat ini adalah buah manis dari ketaatan Yesus kepada kehendak Bapa-Nya sampai mati di kayu salib? 

Ketika beribadah, Tuhan tidak mau kita sekedar melakukan rutinitas agamawi, tetapi Dia ingin hati yang mengenal-Nya dan taat kepada perintah-Nya; ketaatan yang keluar dari kesadaran, rasa hormat, dan kasih yang tulus karena kita mengasihi Tuhan. Dia itu baik dan rancangan-Nya bagi hidup kita hanyalah rancangan yang baik. Taat sepenuhnya kepada Tuhan adalah pilihan terbaik yang bisa kita buat selama kita hidup.

Renungkan

Ambil waktu sejenak dan minta Tuhan menunjukkan hati Anda kepada Anda. Adakah ketidaktaatan yang selama ini Anda lakukan? Minta pengampunan kepada Tuhan jika ada dan minta Tuhan menuntun Anda untuk memilih taat. Roh Kudus ada bersama Anda dan akan memampukan Anda.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA