MENCIPTAKAN KARAKTER YANG KUAT

 Cara Menciptakan Karakter yang Kuat Roma 12:12 TB [12] Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!  Paulus, penulis surat kepada Gereja di Roma, sering mendorong para jemaat di Roma di tengah-tengah penganiayaan dan kesulitan yang mereka alami. Paruh pertama surat Paulus mengoreksi beberapa pemikiran mereka, sedangkan paruh kedua berfokus pada karakter dan tindakan mereka. Dalam Roma 12, Paulus mendorong orang-orang percaya untuk menjadikan kasih sebagai motivasi utama mereka dalam melakukan segala hal. Saat kasih menjadi dasar dari diri mereka, maka Tuhan dapat memperbarui dan mengubah setiap bidang kehidupan. Ketika mereka mengizinkan Tuhan untuk mengubah karakter mereka, saat itulah mereka dapat bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa.  Umat Kristiani memiliki pengharapan yang unik di dalam Yesus–kita tahu bahwa Yesus menang atas dosa dan suatu hari akan kembali untuk memperbarui segalanya...

BERDOA DENGAN SEDERHANA



 *Berdoa dengan Sederhana*

Matius 6:7-8 “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”

*Semakin panjang doa bukan berarti semakin manjur kuasanya. Tuhan jauh lebih tertarik pada doa yang rendah hati dan otentik daripada doa yang seperti khotbah panjang lebar. Langsung saja pada intinya!*

Pada Khotbah di Bukit, Yesus mengajarkan banyak hal tentang berdoa dengan sederhana, tak perlu berusaha agar itu terdengar sangat spiritual:

"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya” (Matius 6:5-8).

*Anda tidak perlu meyakinkan Tuhan tentang apa yang Anda butuhkan. Dia sudah tahu itu! Datanglah kepada-Nya dengan sesederhana, sejujurnya, dan dengan serendah hati mungkin, dan ceritakan apa pun yang Anda butuhkan.*

Jangan gunakan doa untuk pamer. Saya yakin Anda pernah melihat orang-orang yang melakukan demikian. Tetapi ketahuilah mereka tak akan mendapat sanjungan dari Tuhan dengan doa yang semacam itu. Tuhan melihat hati.

Sebaliknya, berdoalah dengan tulus. Jangan menyemburkan kata-kata klise. Jangan menambahkan kata-kata pemanis hanya karena Anda takut doa Anda terlalu pendek.

*Bicaralah dengan Tuhan sebagaimana Anda berbicara dengan orang-orang yang Anda kasihi. Katakan, “Ya, Tuhan. Terima kasih untuk hari ini. Terima kasih untuk bantuan-Mu. Aku akan bicara dengan-Mu lagi nanti.” Doa adalah percakapan yang berkelanjutan. Anda dapat melanjutkannya kemudian.*

Renungkan hal ini:

- Apakah dengan mengetahui bahwa Tuhan ingin Anda menggunakan kata-kata yang sederhana dan tulus saat berdoa membantu Anda untuk lebih mudah berdoa di depan orang banyak? Mengapa atau mengapa tidak?

- Menurut Anda mengapa Tuhan lebih memilih doa yang rendah hati dan tulus daripada doa yang bertele-tele?

- Apa yang paling memenuhi pikiran Anda hari ini? Sudahkah Anda membicarakannya dengan Tuhan?

*Menambahkan kata-kata yang bertele-tele ke dalam doa tidak akan membuatnya lebih manjur. Berdoalah dengan sederhana, dengan hati yang tulus dan dengan iman.*

RW

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA