PERJALANAN BERSAMA TUHAN

 Perjalanan Bersama Tuhan Mazmur 84:6 TB [6] Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! Mengikuti Tuhan adalah sebuah perjalanan.  Hal ini bukanlah keputusan yang hanya dilakukan satu kali. Ini merupakan ziarah seumur hidup, jalan yang harus ditempuh hari demi hari dalam percaya, perubahan, dan kesetiaan. Mazmur 84 menggambarkan sebuah gambar yang indah mengenai para peziarah yang hatinya telah ditetapkan untuk sampai ke tempat kediaman Allah. Mereka diberkati, bukan hanya karena jalan yang mereka tempuh mudah, namun karena kekuatan mereka berasal dari-Nya.  Jika kekuatan kita datang dari diri kita sendiri, kita tidak akan mampu untuk berjalan terlalu jauh. Hidup ini membawa tantangan-tantangan: musim yang kering, mendaki tanjakan, dan rute yang tidak terduga. Jika kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, kita akan menjadi mudah lelah dan patah semangat.  Namun, ketika kekuatan kita ada dalam Tuhan, perjalanan kita...

BERDOA DENGAN SEDERHANA



 *Berdoa dengan Sederhana*

Matius 6:7-8 “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”

*Semakin panjang doa bukan berarti semakin manjur kuasanya. Tuhan jauh lebih tertarik pada doa yang rendah hati dan otentik daripada doa yang seperti khotbah panjang lebar. Langsung saja pada intinya!*

Pada Khotbah di Bukit, Yesus mengajarkan banyak hal tentang berdoa dengan sederhana, tak perlu berusaha agar itu terdengar sangat spiritual:

"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya” (Matius 6:5-8).

*Anda tidak perlu meyakinkan Tuhan tentang apa yang Anda butuhkan. Dia sudah tahu itu! Datanglah kepada-Nya dengan sesederhana, sejujurnya, dan dengan serendah hati mungkin, dan ceritakan apa pun yang Anda butuhkan.*

Jangan gunakan doa untuk pamer. Saya yakin Anda pernah melihat orang-orang yang melakukan demikian. Tetapi ketahuilah mereka tak akan mendapat sanjungan dari Tuhan dengan doa yang semacam itu. Tuhan melihat hati.

Sebaliknya, berdoalah dengan tulus. Jangan menyemburkan kata-kata klise. Jangan menambahkan kata-kata pemanis hanya karena Anda takut doa Anda terlalu pendek.

*Bicaralah dengan Tuhan sebagaimana Anda berbicara dengan orang-orang yang Anda kasihi. Katakan, “Ya, Tuhan. Terima kasih untuk hari ini. Terima kasih untuk bantuan-Mu. Aku akan bicara dengan-Mu lagi nanti.” Doa adalah percakapan yang berkelanjutan. Anda dapat melanjutkannya kemudian.*

Renungkan hal ini:

- Apakah dengan mengetahui bahwa Tuhan ingin Anda menggunakan kata-kata yang sederhana dan tulus saat berdoa membantu Anda untuk lebih mudah berdoa di depan orang banyak? Mengapa atau mengapa tidak?

- Menurut Anda mengapa Tuhan lebih memilih doa yang rendah hati dan tulus daripada doa yang bertele-tele?

- Apa yang paling memenuhi pikiran Anda hari ini? Sudahkah Anda membicarakannya dengan Tuhan?

*Menambahkan kata-kata yang bertele-tele ke dalam doa tidak akan membuatnya lebih manjur. Berdoalah dengan sederhana, dengan hati yang tulus dan dengan iman.*

RW

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA