JANJI ROH KUDUS

1 Petrus 1:6-11 TB
[6] Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. [7] Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu – yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api – sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. [8] Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, [9] karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. [10] Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. [11] Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.
Apa yang Anda rasakan ketika hal buruk terjadi dalam hidup Anda? Pasti tidak enak dan Anda tidak akan mau itu terjadi lagi bukan? Namun seringkali kita tidak memiliki kekuatan untuk mencegah berbagai hal buruk itu terjadi dalam hidup ini dan ketika hal buruk itu terjadi, tidak jarang seseorang mengambil respon yang salah bahkan sampai mengakhiri hidupnya. Kita sampai pada satu kesimpulan bahwa kita tidak dapat mengendalikan situasi yang terjadi dalam hidup namun ada satu hal yang bisa kita kendalikan yaitu respon. Respon inilah yang nantinya akan membawa kita kepada solusi akan segala situasi yang sedang dihadapi.
Terkadang, ketika hal buruk terjadi maka seseorang cenderung akan terpuruk, menyerah pada keadaan, atau bahkan secara membabi buta menyalahkan orang lain bahkan Tuhan. Namun saya percaya bahwa kekristenan membawa seseorang memiliki respon yang berbeda. Petrus dalam suratnya meminta jemaat untuk bergembira di tengah situasi buruk sekalipun (ay. 6). Ini aneh, bagaimana mungkin orang yang mengalami hal buruk dapat bergembira?
Kendalikan respon kita dengan tidak berfokus kepada situasi tetapi fokus kepada keselamatan yang Allah telah kerjakan. Kita tidak lagi melihat masalah sebagai sebuah kesialan hidup tetapi sebagai sebuah ujian iman (ay. 7). Seperti emas yang dimurnikan di dalam api demikian pula iman kita dimurnikan di tengah masalah dan pergumulan hidup. Situasi buruk adalah kesempatan untuk dapat membuktikan iman kita kepada Kristus. Kacamata iman inilah yang membuat kita dapat melihat dan terus berharap kepada kemuliaan yang Allah telah janjikan.
Kita dapat berbahagia di tengah situasi yang sulit karena kebahagiaan kita ditentukan oleh pemeliharaan dan janji yang Tuhan telah berikan.
Doa: Tuhan ajari kami untuk terus berbahagia karena pemeliharaanmu yang nyata dan janjimu akan kemuliaan yang akan kami terima sehingga kami dapat terus berbahagia walaupun situasi buruk menimpa kami. amin.
Aminπ
BalasHapus