MENCIPTAKAN KARAKTER YANG KUAT

 Cara Menciptakan Karakter yang Kuat Roma 12:12 TB [12] Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!  Paulus, penulis surat kepada Gereja di Roma, sering mendorong para jemaat di Roma di tengah-tengah penganiayaan dan kesulitan yang mereka alami. Paruh pertama surat Paulus mengoreksi beberapa pemikiran mereka, sedangkan paruh kedua berfokus pada karakter dan tindakan mereka. Dalam Roma 12, Paulus mendorong orang-orang percaya untuk menjadikan kasih sebagai motivasi utama mereka dalam melakukan segala hal. Saat kasih menjadi dasar dari diri mereka, maka Tuhan dapat memperbarui dan mengubah setiap bidang kehidupan. Ketika mereka mengizinkan Tuhan untuk mengubah karakter mereka, saat itulah mereka dapat bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa.  Umat Kristiani memiliki pengharapan yang unik di dalam Yesus–kita tahu bahwa Yesus menang atas dosa dan suatu hari akan kembali untuk memperbarui segalanya...

SEBAB DIA HIDUP



Sebab Dia Hidup

Kenyataan bahwa Yesus Kristus bangkit dari antara orang mati memberi kita landasan mutlak, yang tak perlu dipertanyakan atas segala sesuatu yang kita percayai. Pertama-tama, kita memiliki keyakinan dari mengetahui bahwa Tuhan kita hidup. Yesus bukan hanya sekadar seorang pengkhotbah atau pengajar yang berkeliling; Dia mengaku sebagai Sang Mesias, Anak Allah yang hidup (Mat. 16:16-17). Tuhan memberitahu para murid-Nya bahwa melihat Dia sama artinya dengan melihat Bapa (Yohanes 14: 9); dan nyatanya, itulah salah satu alasan mengapa Dia datang—untuk menyatakan Bapa surgawi agar kita dapat memahami seperti apa Dia.

Semua sistem kepercayaan lainnya memiliki apa yang disebut ilah-ilah, tetapi kita tahu di mana para pemimpin mereka dikuburkan, yang menimbulkan suatu pertanyaan akan “keilahian" mereka. Kristus bangkit dari kematian untuk mengesahkan dan menetapkan sekali dan untuk selamanya bahwa Allah kita adalah satu-satunya Tuhan yang sejati, Sang Pencipta segala sesuatu. Dia yang menciptakan setiap dari kita tidak bisa dibentuk oleh kita. Yang kita sembah itu hidup—bukan mati, tak bernyawa, atau hanya ide yang dimimpikan dalam benak manusia. Pikirkanlah: Jika Anda tidak percaya bahwa Yesus Kristus telah bangkit dari kematian, maka Anda menyembah sesuatu yang lain atau tidak sama sekali, sebuah situasi yang dianggap bodoh oleh Yesaya dan disebut menyedihkan oleh Paulus. Mengapa? Semata-mata karena orang tanpa Kristus yang hidup tidak memiliki jaminan atas apa pun.

Anda mungkin bertanya-tanya, Baiklah, jika Kristus memang hidup, lalu di manakah Dia? Apa yang sedang dilakukan-Nya? Alkitab menyatakan dengan sangat jelas bahwa Yesus duduk di sebelah kanan Bapa, menjadi Perantara kita (Ibr. 7:25; 10:12). Dia adalah Tuhan yang hidup yang mempedulikan, mencintai, mendengar, dan menjawab doa-doa kita. Dia adalah Tuhan yang mengampuni kita, terus-menerus membela kita. Terlebih lagi, Tuhan Yesus adalah Allah Anak, yang mempersiapkan tempat bagi masing-masing kita yang percaya kepada-Nya (Yohanes 14:2). Dia juga Sang Juruselamat yang telah bangkit yang berjanji kepada para murid-Nya bahwa, meskipun Dia telah pergi, Dia tidak akan meninggalkan mereka seperti anak yatim—Yesus meyakinkan mereka bahwa Dia akan mengirimkan Roh Kudus untuk mengajar dan membimbing setiap pengikut-Nya sampai Ia datang kembali (Yohanes 14: 16, 18).

Jadi hari ini, setiap orang percaya didiami oleh Roh Allah yang hidup, dimulai pada saat dia menerima Kristus sebagai Juruselamat. Sebagai seorang Kristen, kita dimeteraikan selamanya sampai dengan hari penebusan ketika kita dipanggil pulang ke surga. Allah kita hidup dan aktif di dalam dan melalui kehidupan anak-anak-Nya, dan Dia siap menyelamatkan siapa saja yang mau mengaku dosa dan menerima karunia pengampunan yang diberikanNya dengan cuma-cuma.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA