JANJI ROH KUDUS

Gambar
  JANJI ROH KUDUS Lukas 24:49 TSI [49] Dan kepada kalian Aku akan mengutus Penolong yang sudah dijanjikan Bapa-Ku. Tinggallah di kota ini sampai Allah memperlengkapi kalian dengan kuasa dari surga.” Pernahkah saudara dijanjikan sesuatu oleh Orang Tuamu? Mungkin akhir Minggu dijanjikan untuk dibawa pergi jalan-jalan, atau dibelikan mainan yang sudah lama saudara mau? Coba bayangkan perasaan menantikan janji itu. Pasti ada rasa kegembiraan tersendiri bukan? Saya mencoba membayangkan seberapa gembira dan semangatnya para rasul ketika Yesus menjanjikan tentang baptisan Roh Kudus yang akan datang. Setiap orang percaya yang sudah lahir baru, maka keselamatan mereka dimeteraikan oleh Roh Kudus dalam diri mereka (Ef. 1:13). Tetapi bukan ini yang dimaksud oleh Yesus dalam kitab Kisah Para Rasul ini, tetapi sebuah momen dimana orang percaya dikuasai dan diberdayakan oleh Roh Kudus untuk melayani dengan sebuah kekuatan yang ilahi. Para murid diminta untuk menantikan baptisan Roh Kudus ini unt...

AKU DAN ALLAHKU



Aku dan Tuhanku

1 Timotius 1:12-14 TB

[12] Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku – [13]  aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. [14] Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. 

Dengan siapa kita bergaul karib, dengan orang itulah masa depan kita turut terbentuk.

Hubungan yang paling memengaruhi bagaimana kita mengerti dan melakukan pelayanan adalah hubungan kita dengan Tuhan.

Tuhan itu kasih dan melayani adalah ekspresi dari kasih. Kita tidak mampu mengasihi kalau tidak mengalami kasih sejati di hidup kita. Tanpa kasih yang adalah motivasi atau “bensin” utamanya, pelayanan hanya akan menjadi pencitraan dan akhirnya padam sendiri; terkubur oleh berbagai alasan mengapa kita “tidak lagi bisa” melayani–di mana pun itu, baik di gereja maupun di rumah kita; di kantor maupun di pertemanan kita.

Tapi kalau kita punya hubungan dekat dengan Tuhan; kita banyak menghabiskan waktu bersama Dia dan meyakini penuh kasih Tuhan terhadap kita–maka pelayanan itu menjadi seperti buah manis yang dihasilkan.

Tanpa terpaksa sedikit pun, pelayanan menjadi ekspresi cinta kita kepada Tuhan, yang lebih dulu mengasihi kita. Hati kita bersukacita ketika memberi. Di segala musim, kita tidak menyerah tapi malah menjadi semakin kuat karena bersandar kepada Tuhan.

Tercermin dalam pelayanan Rasul Paulus–yang hidup dan matinya dia dedikasikan untuk Tuhan. Rasul Paulus tidak hidup dalam “aku dan duniaku” tetapi hidup dalam realitas “aku dan Tuhanku”; dia persembahkan hidupnya untuk melayani agenda Tuhan.

Jika Anda mau hidup untuk melayani agenda Tuhan, mari tinggallah didalam Tuhan menikmati hadirat-Nya dan kasih-Nya akan terus memenuhi hidup kita dan melayani menjadi penuh sukacita amin

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

PERJUANGAN