JANJI ROH KUDUS

Gambar
  JANJI ROH KUDUS Lukas 24:49 TSI [49] Dan kepada kalian Aku akan mengutus Penolong yang sudah dijanjikan Bapa-Ku. Tinggallah di kota ini sampai Allah memperlengkapi kalian dengan kuasa dari surga.” Pernahkah saudara dijanjikan sesuatu oleh Orang Tuamu? Mungkin akhir Minggu dijanjikan untuk dibawa pergi jalan-jalan, atau dibelikan mainan yang sudah lama saudara mau? Coba bayangkan perasaan menantikan janji itu. Pasti ada rasa kegembiraan tersendiri bukan? Saya mencoba membayangkan seberapa gembira dan semangatnya para rasul ketika Yesus menjanjikan tentang baptisan Roh Kudus yang akan datang. Setiap orang percaya yang sudah lahir baru, maka keselamatan mereka dimeteraikan oleh Roh Kudus dalam diri mereka (Ef. 1:13). Tetapi bukan ini yang dimaksud oleh Yesus dalam kitab Kisah Para Rasul ini, tetapi sebuah momen dimana orang percaya dikuasai dan diberdayakan oleh Roh Kudus untuk melayani dengan sebuah kekuatan yang ilahi. Para murid diminta untuk menantikan baptisan Roh Kudus ini unt...

SEJARAH IRI HATI



Sejarah Iri Hati

Yesaya 14:13-14 (TB)  Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. 

Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! 

Kejadian 4:3-8 TB

[3] Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai korban persembahan; [4]  Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, [5] tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. [6] Firman Tuhan kepada Kain: ”Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? [7] Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” [8]  Kata Kain kepada Habel, adiknya: ”Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. 

Iri hati sudah ada sejak lama. Bahkan sebelum dunia ada. Ketika Lucifer jatuh dari surga iri hatilah yang membuatnya jatuh. Setelah melihat keindahan dirinya ia dipenuhi dengan perasaan sombong, dan ia menginginkan lebih—tempat yang tertinggi, tempat terhormat dan termulia yang hanya tersedia untuk Allah. Ingat definisi dari iri hati? Sebuah perasaan tidak merasa cukup atau keinginan penuh dendam yang dirangsang oleh sesuatu yang adalah milik, sifat, atau keberuntungan seseorang.

Bisa dikatakan bahwa iri hatilah yang menggiring Adam dan Hawa ke dalam dosa di taman, diminta oleh si ular itu sendiri, untuk percaya bahwa Allahlah yang menahan mereka. Memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat berarti mereka akan menjadi seperti Allah. Namun Allah berkata jangan memakannya…apa yang Dia sembunyikan? Mengapa Dia menahannya? Maka Adam dan Hawa mengambil sesuatu yang mereka pikir layak mereka dapatkan.

Hanya beberapa tahun kemudian, kita melihat Kain bergumul dengan kepahitan iri hati terhadap saudaranya Habel. Korban Habel lebih menyenangkan Allah daripada milik saudaranya dan kebencian yang Kain rasakan membawanya kepada pembunuhan.

Iri hati Saul terhadap Daud menjadikannya gila. (1 Samuel 18)

Iri hati mengirimkan Yesus ke kayu salib. (Markus 15)

Iri hati bukanlah dosa kecil yang harus dilawan. Tertulis di antara tujuh dosa mematikan bukannya sesuatu yang kita harus pikir bahwa itu sudah ketinggalan jaman atau tidak mempengaruhi kita hari ini. Begitu banyak emosi negatif yang Anda alami berakar daripada iri hati. Ketika saya menyadari ini saya merasa lebih mampu berjuang untuk kebebasan yang saya tahu ada.

Sebagai seorang pebisnis sulit bagi anda untuk menghargai pebisnis lainnya karena anda selalu merasa terancam oleh keberhasilan mereka, seolah keberhasilan mereka mengecilkan anda. Anda tidak bisa menghargai atau mengagumi keberhasilan orang lain. Saya yakin Anda pernah mengalami ini . Anda melihat atau mendengar seseorang mencapai atau menerima suatu hasil yang diharapkan dan bukannya merespon secara positif atau memberi selamat, reaksi pertama Anda adalah menyanggah, memprotes, atau menuduh, Anda mungkin ingin berbahagia untuk mereka, namun manusia daging Anda ingin mencolek atau mengkritik orang atau situasi itu untuk menjatuhkannya.

Ini sangat menggoda jika hasil yang diinginkan adalah sesuatu yang Anda inginkan untuk diri Anda sendiri. Ketika kita melihat orang lain memiliki sesuatu yang kita pikir harus kita miliki, iri hati mencegah kita menanggapinya dengan memberi selamat dan merayakan dan sebaliknya memberi sengatan kebencian. Kita mungkin menutupinya dengan baik (atau kita berpikir begitu), namun hal ini tetap menyebabkan penderitaan dan luka di dalam.

Iri hati adalah satu dari taktik musuh yang paling berbahaya saat ini karena ia menjadi suatu bagian yang mendarah daging dari pikiran kita. Kita mungkin tidak menyadari kerusakan yang ditimbulkannya atas kita karena kita tidak ingin mengakui bahwa kita juga bergumul. Bahkan kini, Anda mungkin menghindar dari peringatan Roh Kudus, berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa Anda tidak sedang bergumul dengan iri hati. Kita berpikir jika kita menyembunyikannya maka ia akan pergi, namun nyatanya, semakin kita memendam perasaan iri hati itu, semakin mereka membusuk dan bertumbuh dalam jiwa kita dan menghasilkan buah seperti kebencian, amarah, kesombongan, depresi, dan kegusaran.

Penting untuk kita memahami bagaimana iri hati memasuki roh kita agar kita bisa menjaga hati kita dan menemukan kebebasan yang berkelanjutan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

PERJUANGAN