JANJI ROH KUDUS

Gambar
  JANJI ROH KUDUS Lukas 24:49 TSI [49] Dan kepada kalian Aku akan mengutus Penolong yang sudah dijanjikan Bapa-Ku. Tinggallah di kota ini sampai Allah memperlengkapi kalian dengan kuasa dari surga.” Pernahkah saudara dijanjikan sesuatu oleh Orang Tuamu? Mungkin akhir Minggu dijanjikan untuk dibawa pergi jalan-jalan, atau dibelikan mainan yang sudah lama saudara mau? Coba bayangkan perasaan menantikan janji itu. Pasti ada rasa kegembiraan tersendiri bukan? Saya mencoba membayangkan seberapa gembira dan semangatnya para rasul ketika Yesus menjanjikan tentang baptisan Roh Kudus yang akan datang. Setiap orang percaya yang sudah lahir baru, maka keselamatan mereka dimeteraikan oleh Roh Kudus dalam diri mereka (Ef. 1:13). Tetapi bukan ini yang dimaksud oleh Yesus dalam kitab Kisah Para Rasul ini, tetapi sebuah momen dimana orang percaya dikuasai dan diberdayakan oleh Roh Kudus untuk melayani dengan sebuah kekuatan yang ilahi. Para murid diminta untuk menantikan baptisan Roh Kudus ini unt...

MENDEKAT KEPADA TUHAN

 



Mendekat kepada Tuhan

Yakobus 4:1-10 TB
[1] Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? [2] Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. [3] Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. [4] Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. [5] Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: ”Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!” [6]  Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: ”Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” [7] Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! [8] Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! [9] Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. [10] Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.  

Mendekat kepada Tuhan berarti kita mencari Tuhan dengan segenap hati kita. Inilah inti dari doa dan puasa. Kita bukan mogok makan untuk memaksa Tuhan melakukan sesuatu. Kita bodoh jika menganggap kita bisa membuat Tuhan melakukan apapun. Sebaliknya, kita merendahkan diri kita lewat doa dan puasa agar Tuhan mengubah kita dan menempatkan diri kita untuk berjalan sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Kita menghilangkan rintangan-rintangan yang menghalangi doa kita mencapai telinga Tuhan. Ini adalah tentang mencari Tuhan dengan segala yang ada dalam diri kita.

Kita sudah membaca sebagian dari Yakobus 4:1-10 lebih awal dalam rencana bacaan ini, tapi mari kita lihat kembali. Ini berbicara tentang kecongkakan dan berserah. Ini memanggil kita untuk tunduk kepada Tuhan agar lebih mendekat kepada-Nya dan segala hal baik yang datang bersama dengan keputusan untuk tunduk ini.

Dalam 2 Tawarikh 15:1-2 kita melihat Roh Allah berbicara dengan Azarya, anak Obed. Dikatakan kepada Azarya bahwa jika ia mencari-Nya dan segala yang berasal dari Tuhan, Tuhan akan menyertainya. Tapi jika Azarya meninggalkan Dia dan tidak mendekat kepada Tuhan, Tuhan akan meninggalkannya.

Ketika hati kita tercemar, kita makin mengeraskan diri terhadap hal-hal yang berasal dari Tuhan. Ketika hati kita menjadi keras terhadap hal-hal yang berasal dari Tuhan, kita tidak dapat mendekat kepada Tuhan. Untuk mendekati Tuhan, saya harus memurnikan diri (mengosongkan diri), menaati kebenaran lewat kuasa Roh Kudus, dan dengan sungguh-sungguh dan tulus mengasihi dengan hati yang murni.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

PERJUANGAN