JANJI ROH KUDUS

"TUNDUKLAH PADA OTORITAS"
> Ibrani 13:7, 17-18 : "INGATLAH akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan CONTOHLAH IMAN MEREKA.
TAATILAH pemimpin-pemimpinmu dan TUNDUKLAH kepada mereka, "sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu", sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
BERDOALAH TERUS untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik."
> Hati nurani pemimpin2 rohani yang baik adalah menuntun jemaat kepada keselamatan jiwa. Karena itu jemaat yang mengerti hal ini sadar bahwa ia memiliki kewajiban2, bukan saja untuk datang ke gereja lalu memberikan korban materi, tetapi juga berdoa buat pemimpin2 rohani.
> KETUNDUKAN DINYATAKAN LEWAT SIKAP HORMAT PADA OTORITAS!
> Dalam rumah : Orang tua kita; dalam negara : Pemerintah; dalam jemaat : Para Gembala dan Pemimpin Rohani (PKS).
> 1 Timotius 5:17-19 : "Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.
Bukankah Kitab Suci berkata: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik," dan lagi "seorang pekerja patut mendapat upahnya."
Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi."
> Penatua2 yang baik pimpinannya patut dihormati, bahkan dihormati dua kali lipat, karena ini soal rohani, soal hidup kekal, terutama mereka yang berjerih payah berkotbah dan mengajar.
>> Jadi, Apakah yang firman Tuhan ajarkan tentang tunduk pada otoritas?
1. BELAJAR TUNDUK PADA PEMEGANG OTORITAS.
> Yesus membuktikan diri-Nya lembut dengan tunduk pada otoritas yang ditetapkan Bapa! (Matius 11:29).
> Yesus membuktikan diri-Nya tunduk pada kehendak Bapa. Ia sebagai pribadi Allah yang kedua, diutus ke bumi menjadi manusia, lahir di kandang hina, mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dengan darah-Nya.
Dan bukan hanya itu, selama 30 tahun, Yesus ditempatkan dibawah otoriras tukang kayu.
> Yesus seperti logam emas murni. Betapa sulit hati kita menjadi logam emas yang murni, kalau kita tidak rela melalui problem. Emas yang murni, makin lembut. Hati kita makin murni, makin lembut dan disitulah hikmat.
> Yakobus 3:13 : "Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh HIKMAT YANG LAHIR DARI KELEMAHLEMBUTAN."
> Tidak mungkin berhikmat tanpa hati kita menjadi lembut.
> Karena itu belajarlah pada Yesus dan para pemimpin rohani yang mengikuti Yesus, yang menyangkal diri dan pikul salib sampai akhir (Lukas 9:23).
> Dengan kondisi hati yang lembut, karena rela diproses tangan-Nya, maka Sang Penjunan dapat membentuk kita menjadi semakin serupa dengan Kristus.
2. KETUNDUKAN TERKAIT DENGAN PENGHAKIMAN YANG AKAN DATANG.
> 1 Tesalonika 5:12-13 : "Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain."
> 1 Tes.5:12-13 ini ditulis dalam konteks kedatangan Tuhan. Kita diminta hidup dalam terang dan berjaga2!
> Ingat : Ada penghakiman atas sikap manusia : tunduk atau tidak pada hukum2-Nya.
> 1 Tesalonika 5:9 : "Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,"
3. KETUNDUKKAN TERKAIT KESELAMATAN KITA.
> Banyak orang percaya sudah diselamatkan saat ia bertobat. Namun setelah bertobat, ia belum sepenuhnya mau taat pada firman Tuhan! Jiwanya belum sepenuhnya mau tunduk pada firman Tuhan!
> Karena itu kiita perlu merendahkan diri untuk mengakui dosa dan bertobat kembali!
> Sebenarnya kita tidak perlu mendapat penghajaran dari Tuhan, kalau kita mau tunduk pada otoritas.
> Orang yang lembut hati itu tunduk pada otoritas. Apakah tanda kelembutan hati? Kalau mulut, jiwa dan hati kita berkata : "aku salah, ampuni saya!' Aku bertobat!
> Penghalang untuk kita tunduk pada otoritas adalah kesombongan atau keangkuhan kita.
> 2 Korintus 10:5-6 : "Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh KEANGKUHAN MANUSIA untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna."
> Kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa adalah memakan buah pengetahuan. Pikiran kita inilah yang membuat kita angkuh dan sombong. Karena itu perlu kira menaklukkan pikiran kita kepada kasih Kristus yang telah mati menebus segala dosa kita di kayu saliv agar kita diselamatkan. Amin.
AMIN 😇
BalasHapus