PERJALANAN BERSAMA TUHAN

 Perjalanan Bersama Tuhan Mazmur 84:6 TB [6] Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! Mengikuti Tuhan adalah sebuah perjalanan.  Hal ini bukanlah keputusan yang hanya dilakukan satu kali. Ini merupakan ziarah seumur hidup, jalan yang harus ditempuh hari demi hari dalam percaya, perubahan, dan kesetiaan. Mazmur 84 menggambarkan sebuah gambar yang indah mengenai para peziarah yang hatinya telah ditetapkan untuk sampai ke tempat kediaman Allah. Mereka diberkati, bukan hanya karena jalan yang mereka tempuh mudah, namun karena kekuatan mereka berasal dari-Nya.  Jika kekuatan kita datang dari diri kita sendiri, kita tidak akan mampu untuk berjalan terlalu jauh. Hidup ini membawa tantangan-tantangan: musim yang kering, mendaki tanjakan, dan rute yang tidak terduga. Jika kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, kita akan menjadi mudah lelah dan patah semangat.  Namun, ketika kekuatan kita ada dalam Tuhan, perjalanan kita...

KEDUNIAWIAN

 


Keduniawian

1 Yohanes 2:15-17 TB
[15] Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. [16] Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. [17] Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.  

Kita memulai perjalanan ini dengan mengosongkan diri kita. Alkitab berkata kepada kita, sebagai pengikut Kristus, yaitu yang telah dibeli dengan darah Yesus, yang dipenuhi Roh Kudus, bahwa kita tidak boleh mengasihi hal-hal dari dunia ini. Saya tahu bahwa ini adalah sangat bertentangan dengan banyak hal yang diajarkan hari ini, tapi kita harus tahu bahwa, sebagai pengikut Kristus, kita haruslah menyangkal diri, memikul salib kita, dan mengikuti Yesus.

Rasul Paulus berkata di dalam Roma 12 bahwa kita tidak boleh menjadi serupa dengan dunia ini, melainkan agar kita harus berubah oleh pembaruan pikiran kita, supaya kita membuktikan kehendak Tuhan yang baik, yang berkenan kepada-Nya, dan sempurna. Kata ini, pembaruan, berasal dari kata dalam Bahasa Yunani, anakainosis, yang artinya memperbarui. Dalam konteks ini, artinya kita harus menghilangkan segala cara lama duniawi kita saat berpikir, bertindak, dan hidup, dan mulai menggantikan hal-hal itu dengan hal-hal ilahi.

Dalam 1 Yohanes 2:15-20, diberikan peringatan keras bagi orang yang mengasihi dunia, apa akibatnya, dan apa arti yang sebenarnya. Dikatakan jika seseorang mengasihi dunia, kasih Bapa tidak ada di dalam diri mereka. Dikatakan juga tentang kefanaan dari dunia dan keinginan-keinginannya. Tapi mereka yang melakukan kehendak Tuhan akan hidup selama-lamanya.

Kita harus berusaha untuk menghilangkan kesenangan kita akan dunia. Kita tidak dapat melayani dua tuan – kita harus memilih Tuhan atau dunia. Begitu kita memilih Tuhan, kita harus menghilangkan dari diri kita segala kesukaan yang tidak saleh yang masih tinggal di dalam hati kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA