PERJALANAN BERSAMA TUHAN

 Perjalanan Bersama Tuhan Mazmur 84:6 TB [6] Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! Mengikuti Tuhan adalah sebuah perjalanan.  Hal ini bukanlah keputusan yang hanya dilakukan satu kali. Ini merupakan ziarah seumur hidup, jalan yang harus ditempuh hari demi hari dalam percaya, perubahan, dan kesetiaan. Mazmur 84 menggambarkan sebuah gambar yang indah mengenai para peziarah yang hatinya telah ditetapkan untuk sampai ke tempat kediaman Allah. Mereka diberkati, bukan hanya karena jalan yang mereka tempuh mudah, namun karena kekuatan mereka berasal dari-Nya.  Jika kekuatan kita datang dari diri kita sendiri, kita tidak akan mampu untuk berjalan terlalu jauh. Hidup ini membawa tantangan-tantangan: musim yang kering, mendaki tanjakan, dan rute yang tidak terduga. Jika kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, kita akan menjadi mudah lelah dan patah semangat.  Namun, ketika kekuatan kita ada dalam Tuhan, perjalanan kita...

SUKACITA NATAL



Sukacita Natal

 Lukas 1:44-45 TB

[44] Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. [45] Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”  

Natal memberikan kemungkinan bagi seluruh umat manusia untuk mengalami sukacita Surga saat hidup di bumi. Ketika Yesus datang ke dunia, Ia membuat jalan menuju sukacita langsung di hati Anda!


Satu aspek terpenting dari Natal bagi orang percaya adalah meresponi sukacita hadirat-Nya. Ini penting terutama bila Anda sedang menghadapi tantangan atau kekecewaan. Jangan berharap perayaan pesta dapat mengurangi rasa sakit Anda - hanya hadirat-Nya yang memiliki kuasa untuk melakukannya bagi Anda!

Hampir 700 tahun sebelum kelahiran Yesus, Nabi Yesaya mendeskripsikan apa yang akan Mesias perbuat saat Ia datang. “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya.” (Yesaya 53:4) Yesus tidak hanya datang untuk membawa dosa Anda kepada salib, namun Ia juga datang untuk membebaskan Anda dari segala sesuatu dalam hidup yang menyebabkan Anda sengsara dan sedih. Yesus mengambil emosi dan peristiwa tersebut ke salib dan mati untuk kita sehingga Anda dapat hidup dalam sukacita!

Yohanes, masih dalam rahim ibunya, melompat kegirangan ketika Maria, yang mengandung Yesus, memasuki ruangan. Yohanes, walaupun belum lahir, meresponi sukacita yang ditemukan dalam hadirat Yesus. “Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.” (Lukas 1:44) Kata “melonjak” di sini dalam bahasa Yunani adalah kata “skirtao” yang artinya “melonjak penuh sukacita”.

“Skirtao” hanya digunakan sekali lagi dalam Perjanjian Baru dalam Lukas 6:22 & 23: “Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga.”

Seperti Yohanes, kita harus melompat kegirangan kapanpun kita menjumpai hadirat Yesus. Kita harus melompat kegirangan kapan pun kita menderita. Kita harus melompat kegirangan kapan pun kita mengalami perasaan terluka, pengkhianatan ataupun penolakan. Tidak ada penjelasan logis untuk respon semacam ini, namun itu adalah respon yang sehat. Anda hanya dapat melompat bila Anda meluangkan waktu dalam hadirat-Nya. Hadirat-Nya akan membuat Anda “skirtao” pada momen terburuk dalam hidup Anda.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA