Sukacita Natal
Lukas 1:44-45 TB
[44] Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. [45] Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”
Natal memberikan kemungkinan bagi seluruh umat manusia untuk mengalami sukacita Surga saat hidup di bumi. Ketika Yesus datang ke dunia, Ia membuat jalan menuju sukacita langsung di hati Anda!
Satu aspek terpenting dari Natal bagi orang percaya adalah meresponi sukacita hadirat-Nya. Ini penting terutama bila Anda sedang menghadapi tantangan atau kekecewaan. Jangan berharap perayaan pesta dapat mengurangi rasa sakit Anda - hanya hadirat-Nya yang memiliki kuasa untuk melakukannya bagi Anda!Hampir 700 tahun sebelum kelahiran Yesus, Nabi Yesaya mendeskripsikan apa yang akan Mesias perbuat saat Ia datang. “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya.” (Yesaya 53:4) Yesus tidak hanya datang untuk membawa dosa Anda kepada salib, namun Ia juga datang untuk membebaskan Anda dari segala sesuatu dalam hidup yang menyebabkan Anda sengsara dan sedih. Yesus mengambil emosi dan peristiwa tersebut ke salib dan mati untuk kita sehingga Anda dapat hidup dalam sukacita!Yohanes, masih dalam rahim ibunya, melompat kegirangan ketika Maria, yang mengandung Yesus, memasuki ruangan. Yohanes, walaupun belum lahir, meresponi sukacita yang ditemukan dalam hadirat Yesus. “Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.” (Lukas 1:44) Kata “melonjak” di sini dalam bahasa Yunani adalah kata “skirtao” yang artinya “melonjak penuh sukacita”.“Skirtao” hanya digunakan sekali lagi dalam Perjanjian Baru dalam Lukas 6:22 & 23: “Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga.”Seperti Yohanes, kita harus melompat kegirangan kapanpun kita menjumpai hadirat Yesus. Kita harus melompat kegirangan kapan pun kita menderita. Kita harus melompat kegirangan kapan pun kita mengalami perasaan terluka, pengkhianatan ataupun penolakan. Tidak ada penjelasan logis untuk respon semacam ini, namun itu adalah respon yang sehat. Anda hanya dapat melompat bila Anda meluangkan waktu dalam hadirat-Nya. Hadirat-Nya akan membuat Anda “skirtao” pada momen terburuk dalam hidup Anda.
AMIN 😇
BalasHapus