JANGAN MULUK-MULUK

 JANGAN MULUK-MULUK Jangan terlalu muluk muluk dalam menjalani hidup ini.»IHT« Mazmur 116:6  TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.  Sesungguhnya Tuhan memberi perlindungan, perhatian dan pemelihaaan khusus kepada orang yang tidak sombong, yang mengandalkannya dan yang hidup dalam kerendahan hati. Roma 12:16  Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!  Jangan punya keinginan atau target yang terlalu tinggi dan tidak realistis, fokuslah pada hal hal yang sederhana, sesuai kemampuan, agar hidup lebih tenang, tidak memaksakan diri dan terhindar dari stres. 1 Timotius 2:9  Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaia...

SUKACITA BAGI DUNIA



Lukas 2:6-7 TB

[6] Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, [7] dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.  

Mungkin butuh waktu hampir seminggu bagi Maria dan Yusuf untuk menempuh perjalanan 80 mil dari Nazaret ke Betlehem karena Maria sudah hamil tua. Walaupun waktu perjalanannya tidak nyaman, mungkin ada kelegaan karena terbebas dari gunjingan-gunjingan di sumur desa dan wanita-wanita tua yang terus menghitung bulan-bulan dengan jari mereka. Maria dan Yusuf perlu pergi jauh dari kampung halaman mereka untuk mendaftarkan diri pada sensus yang diperintahkan Kaisar Agustus.


Ketika Maria dan Yusuf memasuki kota Betlehem, jalanan dipadati oleh kerumunan manusia. Di momen itulah saat Maria berdesakan dengan orang banyak ia merasakan kontraksi pertamanya. Mungkin air ketubannya pecah di keramaian jalan, membasahi pakaiannya dan keledai yang ditumpanginya.

Adakah ia berbisik lembut dalam kesakitan, “Yusuf! Tolong carikan tempat untukku beristirahat!”

Yusuf tidak menemukan apapun selain gua ... lumbung ... kandang yang akan digunakan untuk persiapan kelahiran Putra mereka.

Kemungkinan kandang itu dipenuhi oleh hewan-hewan milik para pengunjung yang ramai. Pasti ada bau kotoran dan air seni, dan saya membayangkan kesulitan Yusuf menemukan tempat yang bersih di tumpukan jerami. Mungkin satu dua ekor tikus lari ketakutan saat Yusuf membersihkan ruang untuk Maria dan mendekatkan palungan jerami untuk Bayi yang segera lahir. Sapi mengunyah jerami dan domba mengembik saat Maria kesakitan dan berdarah. Dalam suasana hina dan sederhana inilah Juruselamat umat manusia memasuki dunia!

Jantung saya terhenti saat saya membayangkan wajah ibu remaja ini yang terpesona bertemu dengan bayi Laki-lakinya untuk kali pertama! Ia memandang lekat wajah Allah ... dan Ia melihat balik kepadanya. Allah membalut tangan mungil-Nya pada jari-jemari dan hati Maria.

Ia adalah Putranya ... namun juga Tuhannya. Ia adalah Bayinya ... namun juga Rajanya.

Ia tidak dapat mengalihkan pandangannya dari pada-Nya, begitu besar kasihnya untuk Anak ini. Dan mujizat yang terbesar adalah ... Ia tidak dapat mengalihkan tatapan mata-Nya darinya karena begitu besar kasih-Nya untuk umat manusia.

Jangan alihkan pandangan Anda dari makna sejati Natal. Ketahuilah bahwa ketika Yesus lahir ... Ia lahir untuk Anda. Izinkan Bayi di palungan membalutkan kasih-Nya di hati Anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA

PENGHARAPAN YANG TAK PERNAH PUDAR