MENCIPTAKAN KARAKTER YANG KUAT

 Cara Menciptakan Karakter yang Kuat Roma 12:12 TB [12] Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!  Paulus, penulis surat kepada Gereja di Roma, sering mendorong para jemaat di Roma di tengah-tengah penganiayaan dan kesulitan yang mereka alami. Paruh pertama surat Paulus mengoreksi beberapa pemikiran mereka, sedangkan paruh kedua berfokus pada karakter dan tindakan mereka. Dalam Roma 12, Paulus mendorong orang-orang percaya untuk menjadikan kasih sebagai motivasi utama mereka dalam melakukan segala hal. Saat kasih menjadi dasar dari diri mereka, maka Tuhan dapat memperbarui dan mengubah setiap bidang kehidupan. Ketika mereka mengizinkan Tuhan untuk mengubah karakter mereka, saat itulah mereka dapat bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa.  Umat Kristiani memiliki pengharapan yang unik di dalam Yesus–kita tahu bahwa Yesus menang atas dosa dan suatu hari akan kembali untuk memperbarui segalanya...

SEJARAH IRI HATI

 


Sejarah Iri Hati

Iri hati sudah ada sejak lama. Bahkan sebelum dunia ada. Ketika Lucifer jatuh dari surga iri hatilah yang membuatnya jatuh. Setelah melihat keindahan dirinya ia dipenuhi dengan perasaan sombong, dan ia menginginkan lebih—tempat yang tertinggi, tempat terhormat dan termulia yang hanya tersedia untuk Allah. Ingat definisi dari iri hati? Sebuah perasaan tidak merasa cukup atau keinginan penuh dendam yang dirangsang oleh sesuatu yang adalah milik, sifat, atau keberuntungan seseorang.

Bisa dikatakan bahwa iri hatilah yang menggiring Adam dan Hawa ke dalam dosa di taman, diminta oleh si ular itu sendiri, untuk percaya bahwa Allahlah yang menahan mereka. Memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat berarti mereka akan menjadi seperti Allah. Namun Allah berkata jangan memakannya…apa yang Dia sembunyikan? Mengapa Dia menahannya? Maka Adam dan Hawa mengambil sesuatu yang mereka pikir layak mereka dapatkan.

Hanya beberapa tahun kemudian, kita melihat Kain bergumul dengan kepahitan iri hati terhadap saudaranya Habel. Korban Habel lebih menyenangkan Allah daripada milik saudaranya dan kebencian yang Kain rasakan membawanya kepada pembunuhan.

Iri hati Saul terhadap Daud menjadikannya gila. (1 Samuel 18)

Iri hati mengirimkan Yesus ke kayu salib. (Markus 15)

Iri hati bukanlah dosa kecil yang harus dilawan. Tertulis di antara tujuh dosa mematikan bukannya sesuatu yang kita harus pikir bahwa itu sudah ketinggalan jaman atau tidak mempengaruhi kita hari ini. Begitu banyak emosi negatif yang Anda alami berakar daripada iri hati. Ketika saya menyadari ini saya merasa lebih mampu berjuang untuk kebebasan yang saya tahu ada.

Sebagai seorang penulis sulit bagi saya untuk menghargai penulis lainnya karena saya selalu merasa terancam oleh kehebatan mereka, seolah bakat mereka mengecilkan saya. Saya tidak bisa menghargai atau mengagumi bakat orang lain. Saya yakin Anda pernah mengalami hal yang serupa. Anda melihat atau mendengar seseorang mencapai atau menerima suatu hasil yang diharapkan dan bukannya merespon secara positif atau memberi selamat, reaksi pertama Anda adalah menyanggah, memprotes, atau menuduh, Anda mungkin ingin berbahagia untuk mereka, namun manusia daging Anda ingin mencolek atau mengkritik orang atau situasi itu untuk menjatuhkannya.

Ini sangat menggoda jika hasil yang diinginkan adalah sesuatu yang Anda inginkan untuk diri Anda sendiri. Ketika kita melihat orang lain memiliki sesuatu yang kita pikir harus kita miliki, iri hati mencegah kita menanggapinya dengan memberi selamat dan merayakan dan sebaliknya memberi sengatan kebencian. Kita mungkin menutupinya dengan baik (atau kita berpikir begitu), namun hal ini tetap menyebabkan penderitaan dan luka di dalam.

Iri hati adalah satu dari taktik musuh yang paling berbahaya saat ini karena ia menjadi suatu bagian yang mendarah daging dari pikiran kita. Kita mungkin tidak menyadari kerusakan yang ditimbulkannya atas kita karena kita tidak ingin mengakui bahwa kita juga bergumul. Bahkan kini, Anda mungkin menghindar dari peringatan Roh Kudus, berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa Anda tidak sedang bergumul dengan iri hati. Kita berpikir jika kita menyembunyikannya maka ia akan pergi, namun nyatanya, semakin kita memendam perasaan iri hati itu, semakin mereka membusuk dan bertumbuh dalam jiwa kita dan menghasilkan buah seperti kebencian, amarah, kesombongan, depresi, dan kegusaran.

Penting untuk kita memahami bagaimana iri hati memasuki roh kita agar kita bisa menjaga hati kita dan menemukan kebebasan yang berkelanjutan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA