JANGAN MULUK-MULUK

 JANGAN MULUK-MULUK Jangan terlalu muluk muluk dalam menjalani hidup ini.»IHT« Mazmur 116:6  TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.  Sesungguhnya Tuhan memberi perlindungan, perhatian dan pemelihaaan khusus kepada orang yang tidak sombong, yang mengandalkannya dan yang hidup dalam kerendahan hati. Roma 12:16  Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!  Jangan punya keinginan atau target yang terlalu tinggi dan tidak realistis, fokuslah pada hal hal yang sederhana, sesuai kemampuan, agar hidup lebih tenang, tidak memaksakan diri dan terhindar dari stres. 1 Timotius 2:9  Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaia...

MENJALANI SATU TAHUN DENGAN BERSERAH

 


Menjalani Satu Tahun Dengan Berserah

Kejadian 50:18-20 TB
[18] Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: ”Kami datang untuk menjadi budakmu.” [19] Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: ”Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? [20] Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. 

Awal tahun adalah waktu yang tepat untuk berhenti sejenak dan merenung—bukan hanya untuk menyadari semua alasan kita harus bersyukur, namun juga untuk sembuh dan bertumbuh pada tahun selanjutnya.

Ketika merenung, kita mungkin teringat dengan perasaan-perasaan yang menyakitkan. Daripada menyembunyikan perasaan tersebut atau membiarkannya menciptakan kepahitan, kita dapat memilih kebebasan untuk mengampuni. Dan langkah pertama pengampunan adalah berserah.

"Berserah" dapat menjadi salah satu kata yang membuat orang tersinggung, khususnya ketika menyanngkut pengampunan. Kita cenderung menyamakannya dengan kekalahan dalam pertarungan—mengibarkan bendera putih dan membiarkan musuh menguasai kita. Namun ketika kita berserah kepada Tuhan, kita dapat melihatnya secara berbeda.

Bersama Tuhan, berserah berarti menjadi seperti tangan terbuka terhadap hidup kita—bahkan terhadap sakit hati dan penderitaan kita, sehingga Tuhan dapat menyembuhkan kita. Dia penuh kasih, rahmat, dan belas kasihan terhadap kita. Kita tidak perlu takut untuk memberikan rasa sakit kita kepada Tuhan karena kita bisa mempercayai Dia untuk bersikap lemah lembut, dan menangani hati kita dengan hati-hati.

Kita juga dapat mempercayai Tuhan untuk bersikap adil. Adalah wajar jika kita ingin melihat seseorang menanggung akibat atas perbuatannya. Bahkan Tuhan marah terhadap dosa dan ketidakadilan. Namun kita harus dapat menerima bahwa hanya Tuhan yang dapat menghakimi hati seseorang. Kita tidak perlu memutuskan apakah seseorang menerima hukuman atau kasih karunia, dan mempertahankan kebutuhan kita untuk balas dendam hanya akan mengakibatkan kepahitan.

Jika kita ingin hidup dalam damai tahun ini, kita harus menyerahkan kemarahan dan keangkuhan kita kepada Tuhan dan fokus pada hati kita sendiri. Kita harus membuat pilihan secara sadar untuk meletakkan rasa sakit dan keinginan kita untuk mengendalikan sesuatu di kaki-Nya dan meminta Tuhan untuk bekerja di dalam kita. Kita harus mengakui bahwa kita membutuhkan pertolongan-Nya.

Sebagai pengikut Kristus, pengampunan adalah sesuatu yang kita lakukan sehari-hari—bahkan ketika kita tidak ingin melakukannya. Terkadang ketika kita sedang berusaha mengampuni, kita harus menyerahkan rasa sakit yang sama kepada Tuhan berulang kali. Ketika perasaan yang lama kembali menghasut, kita mengampuni lagi dan lagi hingga tidak ada lagi yang membuat kita kecewa. Bersama dengan kasih Tuhan, semua hal dapat diampuni. 

Sekarang, mengampuni bukan berarti bahwa apa yang terjadi itu tidak mengapa. Bukan berarti bahwa kita membiarkan orang tersebut terus menyakiti kita. Dan tidak perlu berkomunikasi tatap muka—bahkan orang itu tidak harus masih hidup agar kita dapat mengampuni mereka karena ini bukan tentang mereka. Ini adalah sebuah pengakuan pada suatu momen bahwa semuanya adalah tentang kita dan Tuhan. Ini adalah tentang mengundang Dia masuk sehingga Dia dapat menyembuhkan hati kita.

Jangan bawa perlawanan dan rasa sakit dari tahun lalu ke tahun depan. Jika ada sesuatu yang butuh diampuni, ambil waktu untuk berdoa dan serahkan hal itu kepada Tuhan. Katakan kepada-Nya bahwa Anda membutuhkan pertolongan-Nya dan bahwa Anda mempercayakan hasilnya kepada-Nya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA

PENGHARAPAN YANG TAK PERNAH PUDAR