MENCIPTAKAN KARAKTER YANG KUAT

 Cara Menciptakan Karakter yang Kuat Roma 12:12 TB [12] Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!  Paulus, penulis surat kepada Gereja di Roma, sering mendorong para jemaat di Roma di tengah-tengah penganiayaan dan kesulitan yang mereka alami. Paruh pertama surat Paulus mengoreksi beberapa pemikiran mereka, sedangkan paruh kedua berfokus pada karakter dan tindakan mereka. Dalam Roma 12, Paulus mendorong orang-orang percaya untuk menjadikan kasih sebagai motivasi utama mereka dalam melakukan segala hal. Saat kasih menjadi dasar dari diri mereka, maka Tuhan dapat memperbarui dan mengubah setiap bidang kehidupan. Ketika mereka mengizinkan Tuhan untuk mengubah karakter mereka, saat itulah mereka dapat bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa.  Umat Kristiani memiliki pengharapan yang unik di dalam Yesus–kita tahu bahwa Yesus menang atas dosa dan suatu hari akan kembali untuk memperbarui segalanya...

KABAR BAIK



KABAR BAIK

 Lukas 2:8-12 TB

[8] Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. [9] Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. [10] Lalu kata malaikat itu kepada mereka: ”Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: [11] Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. [12] Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” 

Di jaman dahulu ketika orang Romawi akan merayakan kemenangan militer, perjanjian damai yang baru, atau kelahiran kaisar baru, mereka akan mengirim utusan untuk memberitakan kabar baik kepada setiap orang yang mereka jumpai. Para utusan ini memiliki pekerjaan penting karena tidak ada media sosial atau alat komunikasi massal pada jaman itu.

Kabar baik diberitakan di jaman Romawi dari mulut ke mulut. Sekarang lihatlah kepada bangsa Israel yang dijajah oleh Romawi. Di sebuah desa kecil yang sedang mengantuk di tengah padang di malam yang gelap, sekelompok gembala sedang berusaha menghangatkan diri sambil menjaga kawanan dombanya. Tiba-tiba, sebuah cahaya besar mengubah langit menjadi terang seperti fajar dan bala tentara surga muncul memberitakan kabar baik bahwa seorang raja baru telah lahir.

Bukan seorang kaisar Romawi, tetapi Juru Selamat bagi seluruh dunia.

Ketika mendengar kabar ini, mereka bergegas untuk melihat bayi ini. Setelah mereka berjumpa dengan Yesus, mereka pergi ke seluruh desa untuk memberitahu setiap orang tentang apa yang telah mereka dengar.

Kita juga mempunyai kabar baik seperti para gembala itu, dan kita juga seharusnya terdorong memberitakan kabar menakjubkan bahwa Juru Selamat dunia telah datang. Para gembala itu tidak malu mengetuk pintu-pintu di tengah malam untuk mengumumkan kepada setiap orang tentang kabar baik kelahiran Yesus. Kita mempunyai kesempatan yang sama untuk memberitakan kepada dunia, bukan hanya tentang kelahiran Yesus, tetapi juga kematian dan kebangkitan-Nya. Sama seperti para utusan Romawi dan para gembala, Tuhan menyuruh kita memberitakan kabar baik tentang putera-Nya kepada setiap orang di sekitar kita.

Pertanyaan untuk Renungan:

Keuntungan apa yang kita miliki dibandingkan para gembala dalam menyampaikan kabar baik tentang Yesus kepada orang-orang di jaman sekarang?

Siapakah tiga orang dekat yang bisa Anda doakan dan punya kesempatan untuk membagikan Kabar baik tentang Yesus kepada mereka? Doakan hal itu sekarang.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA