PERJALANAN BERSAMA TUHAN

 Perjalanan Bersama Tuhan Mazmur 84:6 TB [6] Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! Mengikuti Tuhan adalah sebuah perjalanan.  Hal ini bukanlah keputusan yang hanya dilakukan satu kali. Ini merupakan ziarah seumur hidup, jalan yang harus ditempuh hari demi hari dalam percaya, perubahan, dan kesetiaan. Mazmur 84 menggambarkan sebuah gambar yang indah mengenai para peziarah yang hatinya telah ditetapkan untuk sampai ke tempat kediaman Allah. Mereka diberkati, bukan hanya karena jalan yang mereka tempuh mudah, namun karena kekuatan mereka berasal dari-Nya.  Jika kekuatan kita datang dari diri kita sendiri, kita tidak akan mampu untuk berjalan terlalu jauh. Hidup ini membawa tantangan-tantangan: musim yang kering, mendaki tanjakan, dan rute yang tidak terduga. Jika kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, kita akan menjadi mudah lelah dan patah semangat.  Namun, ketika kekuatan kita ada dalam Tuhan, perjalanan kita...

FROM WORRIER TO WARRIOR

 

From Worrier to Warrior


Matius 6:25-32 TB
[25] ”Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? [26] Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? [27] Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? [28] Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, [29]  namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. [30] Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? [31] Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? [32] Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 

Seorang pakar psikologi dari University of California, Riverside menyatakan 85% dari apa yang kita kuatirkan sesungguhnya tidak pernah terjadi. Perlahan tapi pasti kekuatiran setiap orang semakin bertambah setiap harinya, semakin dewasa, semakin bertambah pula kekuatirannya. 

Kekuatiran bukan hanya melanda orang dewasa, anak muda galau atau ABG tapi hampir melanda seluruh kalangan. Ibu-ibu kuatir uang sekolah anak naik, harga cabe di pasar hari ini berapa, kangkung berapa, tupperware kemaren yang diskon katalog masih ada ga yaa.. anak-anak sekolah kuatir bisa lulus ujian ga, bisa naik kelas ga. Bapak-bapak kuatir mengenai gimana ya tendernya, terus gimana mikirin supaya target tercapai dan sebagainya. 

Kekuatiran itu, dalam bahasa aslinya memiliki arti “DITARIK KE ARAH YANG BERLAINAN”. (To be pulled in different directions)

Iman dan Pengharapan yang kita punya menarik kita ke satu arah yaitu ke arah Kristus, tetapi ketakutan-ketakutan kita menarik kearah yang berlawanan, tarik menarik dan akhirnya ini yang membuat kita terpecah belah. Akar kata dari bahasa Inggris kuno dari kata kuatir sendiri memiliki arti “MENCEKIK”. 

Jika saudara pernah benar-benar merasa kuatir, saudara bisa membayangkan dan saudara pasti tahu bagaimana perasaan itu menjerat dan mencekik Saudara sehingga terasa sesak. Kekuatiran membawa pada akibat jasmaniah yang pasti, seperti sakit kepala, sakit leher, sakit punggung, biasanya juga dapat mengganggu pikiran dan pencernaan (sakit maag, asam lambung naik, etc), stress, frustasi, bahkan depresi ujung-ujungnya mengganggu keseimbangan hidup. 

Alkitab memberikan pernyataan penting mengenai kekuatiran, dengan mengenal Allah dan mengetahui nilai kita dalam pandangan Allah sang Pencipta, kita memahami bahwa kekuatian hanya membuat kita melihat masalah dan pergumulan dengan kaca pembesar (magnifying glass), membuat masalah besar menjadi jumbo, masalah kecil menjadi besar, hasilnya malah panik dan memperburuk keadaan. 

Kita perlu memahami kita diciptakan lebih daripada hewan dan tumbuhan, kita istimewa dan diciptakan secara khusus, lain daripada yang lain. Jika Allah sanggup memelihara burung-burung di udara, tumbuhan jamur dan rumput yang sebentar saja akan lenyap, bisakah Anda membayangkan apa yang akan Allah lakukan untuk Anda ketika Anda berserah kepada Tuhan?

Jika Anda memiliki waktu untuk kuatir, gunakan waktu itu untuk berdoa dan menyembah Allah, sehingga kekuatiran Anda tergantikan dengan kekuatan dari Allah.

:: Kekuatiran tidak membuat pergumulan Anda selesai, justru akan terlihat lebih buruk daripada sebelumnya ::

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA