MENCIPTAKAN KARAKTER YANG KUAT

 Cara Menciptakan Karakter yang Kuat Roma 12:12 TB [12] Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!  Paulus, penulis surat kepada Gereja di Roma, sering mendorong para jemaat di Roma di tengah-tengah penganiayaan dan kesulitan yang mereka alami. Paruh pertama surat Paulus mengoreksi beberapa pemikiran mereka, sedangkan paruh kedua berfokus pada karakter dan tindakan mereka. Dalam Roma 12, Paulus mendorong orang-orang percaya untuk menjadikan kasih sebagai motivasi utama mereka dalam melakukan segala hal. Saat kasih menjadi dasar dari diri mereka, maka Tuhan dapat memperbarui dan mengubah setiap bidang kehidupan. Ketika mereka mengizinkan Tuhan untuk mengubah karakter mereka, saat itulah mereka dapat bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa.  Umat Kristiani memiliki pengharapan yang unik di dalam Yesus–kita tahu bahwa Yesus menang atas dosa dan suatu hari akan kembali untuk memperbarui segalanya...

BERTUMBUH DALAM IMAN MELALUI FIRMAN



 BERTUMBUH DALAM IMAN MELALUI FIRMAN

PENDAHULUAN

Setiap orang percaya tentunya sadar bahwa hidup kekristenan adalah perjalanan dengan iman. Iman merupakan bahan bakar utama bagi setiap orang percaya untuk tetap bertahan hingga akhir kehidupan. Untuk dapat melihat Tuhan selama berada di dunia ini, kita memerlukan iman. 

Setiap hari kita menerapkan iman dalam berbagai cara. Seorang dokter mengatakan bahwa kita menderita sakit yang belum pernah kita dengar, ia menulis resep yang tidak dapat kita baca yang berisi nama-nama obat yang tidak dapat kita ucapkan, dan yang kita bawa pada seorang apoteker yang tidak kita kenal, yang memberi kita sebotol cairan dengan rasa sedikit pahit – inilah iman. 

Akan tetapi kita tidak bisa memakai keyakinan seperti contoh tersebut untuk beriman kepada Kristus. Iman kita kepada Tuhan bukanlah iman yang buta. Tuhan menginginkan kita percaya kepada-Nya dengan segenap hati, pikiran dan pengenalan pribadi kita dengan-Nya – inilah iman yang hidup. Iman yang benar di dalam Tuhan bukanlah iman yang pasif melainkan iman yang aktif. 

PEMBAHASAN

Bagaimana kita dapat mengerti iman yang aktif tersebut? Bagaimana iman itu tumbuh dalam hidup kekristenan kita? Berikut ini kita akan membahasnya berdasarkan pembacaan dari Roma 10:17.

1. Iman Adalah Pemberian Allah

Dari manakah asal usul iman? Ini adalah pertanyaan utama bagi kekristenan kita. Hal penting yang diajarkan Paulus lewat kutipan ayat Efesus 2:8 adalah: Iman tidak ditimbulkan oleh diri kita sendiri, melainkan pemberian Allah. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,” Allah itu sendiri yang memulai iman itu dan menanamkannya dalam diri kita. Iman tidak bergantung pada kemampuan kita untuk percaya, tetapi tergantung pada kemampuan Allah. Itulah sebabnya alat yang dipakai untuk menganugerahkan iman adalah firman-Nya. Iman timbul dari pendengaran oleh firman Kristus. Dari hal ini kita bisa melihat bahwa firman-Nya sungguh-sungguh memiliki kuasa yang ajaib. Fiman Tuhan menumbuhkan iman kita untuk terus naik ke level yang lebih tinggi lagi. Jika kita mau mengalami pertumbuhan iman, maka syarat utamanya adalah baca dan renungkan firman Tuhan setiap saat. Sebab firman Tuhan akan menolong kita mengenal pribadi, hati dan karakter Allah. 

2. Iman Merupakan “Jalan” Untuk Melihat Karya Tuhan

Melihat mujizat terjadi tentunya kerinduan besar setiap orang percaya. Kita rindu menyaksikan doa-doa yang dipersembahkan kepada Allah dijawab. Jika demikian, kuncinya adalah iman. Saat kita merindukan adanya mujizat Tuhan terjadi, kita tidak bisa terus menerus hidup dengan apa yang mata kita lihat. Seringkali Tuhan mengajari kita untuk membuka mata rohani untuk melihat sesuatu yang lebih besar yang ada di depan, inilah iman. Dengan iman kita mampu melihat sesuatu yang besar, sesuatu yang baik yang telah Tuhan siapkan di depan. Jangan mengandalkan mata jasmani atau menggunakan akal pikiran kita sebagai manusia yang terbatas. Percayakanlah hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan dengan tidak membatasi mujizat-Nya dengan mata jasmani. Karena mujizat adalah hasil dari perbuatan Roh, maka kita pun juga harus lebih lagi hidup di dalam roh dan untuk dapat mengaksesnya diperlukan iman.

3. Bergerak dan Melangkah Dalam Iman

Perhatikan kisah-kisah tokoh Alkitab yang dicatat dalam Ibrani 11:1-32 bagaimana mereka bergerak dengan iman sepanjang hidup mereka, sehingga Allah mempercayakan mereka sebagai teladan bagi semua manusia sepanjang zaman. Jika kita bergerak dengan iman, sudah tentu Allah akan mempercayakan hal-hal besar untuk kita lakukan. Agar iman itu bisa bertumbuh, ia perlu dilatih. Ketika kita diperhadapkan dengan pilihan-pilihan yang rumit dalam perjalanan hidup, ini adalah medan tempur untuk melatih iman kita. Tuhan izinkan seorang Ayah untuk memilih berhenti dalam karirnya dan memulai usaha baru, diperlukan iman. Tuhan mempercayakan seorang Isteri untuk mengampuni Suami yang tidak mengenal Tuhan, inipun adalah iman. Tuhan memperhadapkan seorang anak muda untuk memilih sekolah yang tepat, di sini pun perlu iman. Siapapun kita, semua perlu iman.

Iman sangat penting dipakai agar kita dapat bergerak, dan percayalah jika iman itu kita percayakan kepada Sang Pemberi itu, maka perjalanan hidup kita akan terus menerus disertai Tuhan, sebab Dia Bapa yang baik dan selalu memelihara kita, anak-anak-Nya.

PENUTUP

Iman kekristenan kita perlu dilatih agar tetap bertumbuh dan semakin besar. Iman yang tidak pernah diuji akan membawa kita kepada kematian rohani dan akhirnya tidak percaya kepada Tuhan Yesus. 

Jangan pernah takut untuk masuk dalam medan pertempuran itu, sebab Tuhan sekali-kali tidak merancangkannya untuk menghancurkan kita, tetapi sebaliknya Ia memakai itu untuk membuat kita semakin serupa dengan-Nya. 

Untuk mampu bertahan dalam setiap ujian iman itu perlu firman Tuhan. Selain suara Allah sendiri, firman yang kita baca dan dengar itu juga adalah kesaksian dari orang-orang yang imannya telah menang dalam setiap ujian. Dan kesaksian itu pun bisa menguatkan kita hari ini. Itulah kuasa firman Tuhan, tidak ada kata kadaluarsa, ia akan selalu baru setiap hari dan menyegarkan iman kita.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

HATI TERIKAT PADA TUHAN,BUKAN HARTA