JANJI ROH KUDUS

Kita hidup di masa yang tidak menentu. Hal-hal yang kita hargai, orang-orang yang kita sayangi, kehidupan yang kita jalani—semuanya terasa tidak pasti dan tidak stabil.
Raja Daud memahaminya. Setelah bertahun-tahun melayani Raja Saul dengan setia, sang raja merencanakan untuk membunuh Daud. Merasa putus asa, Daud melarikan diri ke Gat—rumah raksasa yang dibunuh Daud dalam perang. Setelah dikenali oleh orang-orang Gat, Daud diliputi ketakutan sehingga dia berpura-pura menjadi gila. Raja Gat merasa jijik dengan "kegilaannya" sehingga ia mengusir Daud dari kota.
Pada saat itu, Daud telah berulang kali lolos dari kematian. Dia dikelilingi oleh orang-orang yang membencinya, dan dia memiliki banyak alasan untuk merasa cemas dan takut. Namun di tengah-tengah keadaannya yang tidak menentu, dia menciptakan sebuah Mazmur untuk memuji Tuhan atas kebesaran-Nya.
Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
Mazmur 34:2 TB
Menyembah Tuhan menempatkan masalah-masalah Daud ke dalam sebuah perspektif. Situasi dapat berubah, tetapi Tuhan tidak. Dia tetap berkuasa, kekal, dan selalu hadir. Dia tidak selalu menjauhkan Daud dari situasi sulit, tapi Dia menyertai Daud melalui setiap momen yang sulit.
Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
Mazmur 34:5 TB
Tuhanlah yang menyelamatkan Daud dari musuh-musuhnya. Tuhanlah yang berulang kali menyediakan kebutuhan umat-Nya di tengah masa-masa sulit.
Dan jika Dia pernah melakukannya, Dia dapat melakukannya lagi.
Saat ini, renungkanlah bagaimana Tuhan telah setia kepada Anda. Dengan cara apa saja Dia telah melindungi, menyediakan, menguatkan, dan mendorong Anda?
Jika Anda kesulitan untuk memikirkan contohnya, tidak apa-apa. Jika pujian tidak mudah bagi Anda saat ini, bacalah Mazmur 34 dan biarkan kata-katanya menjadi doa pribadi Anda.
Tuhan yang sama yang dibicarakan Daud tetap melakukan hal-hal besar di dunia ini. Dia tetap mendengarkan seruan umat-Nya. Tuhan tetap hadir dalam rasa sakit kita, Dia tetap bekerja dalam ketidakpastian kita, dan Dia tetap mahakuasa—bahkan ketika kita merasa tidak berdaya.
Ketika tak ada satu pun dalam hidup ini yang masuk akal—Anda tetap dapat berlari kepada-Nya dan berlindung.
Komentar
Posting Komentar