JANJI ROH KUDUS

Gambar
  JANJI ROH KUDUS Lukas 24:49 TSI [49] Dan kepada kalian Aku akan mengutus Penolong yang sudah dijanjikan Bapa-Ku. Tinggallah di kota ini sampai Allah memperlengkapi kalian dengan kuasa dari surga.” Pernahkah saudara dijanjikan sesuatu oleh Orang Tuamu? Mungkin akhir Minggu dijanjikan untuk dibawa pergi jalan-jalan, atau dibelikan mainan yang sudah lama saudara mau? Coba bayangkan perasaan menantikan janji itu. Pasti ada rasa kegembiraan tersendiri bukan? Saya mencoba membayangkan seberapa gembira dan semangatnya para rasul ketika Yesus menjanjikan tentang baptisan Roh Kudus yang akan datang. Setiap orang percaya yang sudah lahir baru, maka keselamatan mereka dimeteraikan oleh Roh Kudus dalam diri mereka (Ef. 1:13). Tetapi bukan ini yang dimaksud oleh Yesus dalam kitab Kisah Para Rasul ini, tetapi sebuah momen dimana orang percaya dikuasai dan diberdayakan oleh Roh Kudus untuk melayani dengan sebuah kekuatan yang ilahi. Para murid diminta untuk menantikan baptisan Roh Kudus ini unt...

MINYAK UNTUK PELITA

 


Minyak Untuk Pelita: Tindakan Kebenaran (Wahyu 19:8)


Sebagai mempelai Kristus, kita perlu mempersiapkan diri dan siap sedia untuk pesta pernikahan. Lima gadis yang bijaksana siap sedia dengan minyak tambahan untuk pelita mereka. Minyak melambangkan tindakan kebenaran yang kita lakukan bagi Tuhan.

Kita dibenarkan bukan karena perbuatan kita tetapi melalui hubungan kita dengan Yesus yang telah membenarkan kita melalui pekerjaan-Nya yang telah selesai di kayu salib. Karena kasih dan rasa hormat kepada Tuhan, kita mempersembahkan hidup kita dengan cara menjalani kehidupan yang menyenangkan Tuhan. Ingat, tindakan kebenaran kita bukan untuk memuliakan diri kita sendiri tetapi untuk memuliakan Tuhan.

Dalam Matius 6:1-6 dan Matius 6:16-18, Yesus mengidentifikasi tiga jenis tindakan benar yang berbeda: tindakan memberi kepada mereka yang membutuhkan, berdoa dan berpuasa. Dalam Matius 6:1, Yesus memperingatkan kita untuk menjadi orang yang “tidak melakukan kewajiban agama di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.”

Kita tahu bahwa apapun yang kita lakukan di bumi berada di bawah pengawasan Tuhan yang mahatahu dan mahahadir. Manusia biasanya melihat perbuatan lahiriah tetapi Tuhan melihat niat hati kita. Yang terpenting bukanlah seberapa besar persembahan kita, tetapi seberapa besar pengorbanannya. Doa yang terus-menerus dan tidak henti-hentinya yang dilakukan secara rahasia adalah doa yang lebih efektif di mata Tuhan. Akhirnya, puasa seharusnya membawa kita lebih intim dengan Tuhan, sehingga surga ingin melakukan sesuatu yang khusus bagi kita setiap hari. Menjadi pengikut Tuhan berarti kita tidak hanya percaya kepada-Nya, tetapi juga secara aktif melakukan kehendak-Nya.

Pertumbuhan kita di dalam kedewasaan rohani, menjalani kehidupan yang kudus dan melakukan tindakan kebenaran adalah cara kita mempersiapkan diri untuk pernikahan kita dengan mempelai pria kita. Dalam Matius 25:1-13, kita melihat perumpamaan tentang sepuluh gadis, lima di antaranya bijaksana dan yang lainnya bodoh. Beberapa orang percaya akan menjadi orang percaya yang siap, sementara yang lainnya tidak. Biarlah kita semua menjadi seperti gadis yang bijaksana sehingga kita akan siap menjadi mempelai Kristus yang layak ketika Tuhan datang kembali.

RENUNGAN

·Apa artinya bahwa Yesus adalah mempelai pria kita dan kita adalah mempelai-Nya? Mengapa kenyataan ini penting untuk kita pahami?

·Rintangan apa yang Anda hadapi dalam pertumbuhan rohani Anda menuju kedewasaan?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DENGAN KASIH

HIDUP TANPA TERSINGGUNG

PERJUANGAN