JANJI ROH KUDUS

"HATI ADALAH CERMIN PRIBADI MANUSIA"
"Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu" (Amsal 27:19).
> Air yang tenang dapat bertindak sebagai cermin. Ketika seseorang melihat ke dalam kolam, mereka melihat pantulan diri mereka. Dengan cara yang sama, hati kita merupakan "cermin" yang menunjukkan siapa diri kita yang sebenarnya.
>> Bagaimana kita dapat mengetahui hati/pribadi kita yang sebenarnya? Bagaimana kita dapat memiliki tanah hati yang baik?
1. PERIKSA KONDISI HATI KITA.
> Mazmur 139:23 : "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku."
> Daud berdoa kepada Allah agar Dia memeriksa kondisi hatinya dan mengenal segala pikiran-pikirannya. Hati manusia mencakup keseluruhan yang di dalam diri manusia (inner man), termasuk : pikiran, perasaan, sikap bahkan alam bawah sadar manusia.
> Kondisi hati kita menentukan sikap dan perbuatan kita. Kalau kondisi hati kita terluka, maka kata-kata yang kita ucapkan cenderung akan melukai orang lain. Akan tetapi, bila kondisi hati kita benar, maka kata-kata yang kita ucapkan akan menyejukkan dan memberkati banyak orang. Tuhan Yesus berkata, “Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.” (Lukas 6:45).
> Bila kondisi hati kita benar, maka segala pikiran, perasaan, sikap dan perbuatan kita pun benar. Sebaliknya, bila kondisi hati kita tidak benar, maka segala pikiran, perasaan, sikap dan perbuatan kita tidak benar. Tuhan Yesus berkata : “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.” (Matius 15:19)
2. BERSIKAP JUJUR, TERBUKA SERTA RENDAH HATI.
> 2 Korintus 13:5 : "Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji."
> Pada bagian sebelumnya Daud berdoa agar Tuhan menyelidiki hatinya. Namun pada bagian ini firman Tuhan mengatakan : "Ujilah dirimu", "selidikilah dirimu".
> Kita diminta untuk memeriksa hati kita sendiri. Untuk dapat memeriksa kondisi hati kita, kita harus bersikap jujur, terbuka dan rendah hati. Bila tidak, maka mustahil hidup kita berubah dan diubahkan Tuhan. Karena penghalang kita untuk mengalami perubahan hidup adalah sifat egois, kesombongan dan kemunafikan kita.
> Yeremia 17:9-10 : "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?
Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
> Ada 4 jenis tanah hati manusia, yang menunjukkan siapa diri kita yang sebenarnya, yaitu :
(1) Tanah hati yang keras (Matius 13:3-4).
> Matius 13:19 : "Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan." (bnd. ay. 14,15).
> Yaitu orang yang mendengar firman, namun tidak mau menerima firman/ menolaknya.
(2) Tanah hati yang rapuh / tidak berakar (Matius 13:5-6).
> Matius 13:20-21 : "Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad."
> Mereka adalah orang2 yang rapuh karena tidak berakar dalam firman. Begitu ada pencobaan, mereka segera kecewa sama Tuhan lalu meninggalkan-Nya.
(3) Tanah hati yang terhimpit (Matius 13:7).
> Matius 13:22 : "Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu "kekuatiran" dunia ini dan "tipu daya kekayaan" MENGHIMPIT firman itu sehingga tidak berbuah."
> Apakah yang "menghimpit" hati kita sehingga tidak berbuah / berubah saat kita mendengar firman? Itulah kekuatiran / ketakutan, tipu daya kekayaan, keinginan2 akan hal lain (bnd. Markus 4:19), kenikmatan hidup (bnd. Lukas 8:14).
> Keinginan2 akan hal lain, seperti ingin kaya (bnd. 1 Tim. 6:9-10), ingin dihargai / dihormati, dsb.
(4) Tanah hati yang baik (Matius 13:8).
> Matius 13:23 : "Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
> Tanah hati yang baik adalah orang yang mendengar firman dan melakukannya. Tanah hati yang baik adalah orang2 yang memiliki hati yang terbuka, jujur, lembut dan rendah hati.
> Dari keempat jenis tanah hati tersebut, akuilah dengan jujur dan terbuka seperti apa kondisi tanah hati kita saat ini dan mohon pengampunan-Nya.
3. MENGISI HATI DENGAN FIRMAN DAN MEMBIARKAN ROH KUDUS MENGISINYA DENGAN KASIH TUHAN.
> Amsal 4:20-21 : "Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;
janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, SIMPANLAH ITU (PERKATAAN TUHAN) DI LUBUK HATIMU."
> Setelah kita mengakui kondisi hati kita dengan jujur, terbuka dan rendah hati dan memohon pengampunan-Nya, maka hal yang perlu kita lakukan adalah MENGISI HATI KITA DENGAN FIRMAN TUHAN DAN MEMBIARKAN ROH KUDUS MENGISINYA DENGAN KASIH TUHAN.
> Lalu apa yang terjadi bila hati kita terus diisi dengan firman Tuhan dan Roh Kudus mengisi hati kita dengan kasih Tuhan? Hidup kita akan berubah, baik sikap, perkataan, perasaan, pikiran bahkan pikiran bawah sadar kita. Hati kita tidak pahit dan benci lagi terhadap seseorang, melainkan justru ada belas kasihan yang daripada Tuhan, sehingga hidup kita menjadi berkat. Amin.
Tuhan Yesus memberkati!
Amin🙏
BalasHapus